N219 Nurtanio Hadir di Singapore Airshow

Meskipun sosok pesawat purwarupa N219 Nurtanio tidak terbang ke Singapore Airshow, tapi “kehadirannya” di gerai (booth) PT Dirgantara Indonesia ((PTDI) dijadikan primadona. Dalam booth PTDI, ditampilkan model pesawat N219 Nurtanio berikut pilotnya, Chief Test Pilot PTDI Capt Esther Gayatri Saleh, yang sudah hadir di Singapura bersama direksi PTDI hari ini (5/2/2018).

“Kami bakal hadir di Singapore Airshow dan menawarkan keunggulan N219 Nurtanio, walaupun pesawat tidak terbang ke sana,” kata Ade Yuyu Wahyuna, Sekretaris Perusahaan PTDI di Bandung, Jumat (2/2/2018).

Booth PTDI di Singapore Airshow kali ini memang menonjolkan pesawat desain anak bangsa N219 Nurtanio. Dukungan Pemerintah pun sangat besar dengan bakal dikunjunginya booth PTDI oleh empat menteri.

Besok (6/2/2018), setelah seremoni pengguntingan pita Singapore Airshow, rencananya Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Polhukam Wiranto, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan berkunjung ke booth PTDI. Sementara itu, pada hari kedua (7/2/2018) akan hadir Menteri BUMN Rini Soemarno.

Pada hari kedua itu, PTDI akan menandatangani perjanjian kerja sama dengan Pelita Air Servis serta Pemprov Aceh dan Pemkab Puncak Jaya, Papua. Kedua pemerintah daerah ini berminat untuk membeli N219 Nurtanio, sementara Pelita akan menjadi operator peluncuran perdana (first launch customer) pesawat tersebut. Hari berikutnya (8/2/2018) penandanganan pembelian N219 Nurtanio dilaksanakan PTDI dengan Pemprov Kalimantan Utara.

Pesawat N219 pada 16 Agustus 2017 melakukan terbang perdana (first flight) dan diberi nama “Nurtanio” oleh Presiden Joko Widodo pada 10 November 2017. Sampai 2 Februari 2018, pesawat yang sedang dalam proses sertifikasi ini sudah 14 kali terbang dan membukukan 16-17 jam terbang.

Targetnya, pesawat N219 Nurtanio bisa memperoleh sertifikasi dalam tahun 2018 dan diproduksi tahun 2019. Penerbangan perdana komersial oleh Pelita ditargetkan pada Juli 2019.