Pendaratan pesawat Airbus A320-200 Citilink Indonesia di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo pada Senin (6/5/2019) pukul 12.40 WIB berlangsung mulus. Penerbangan komersial perdana dari Bandara Halim Perdanakusuma (HLP), Jakarta, itu membawa 96 penumpang.
“Alhamdulillah, penerbangan komersial perdana ini berjalan mulus,” kata Devy W Suradji, Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura (AP) I usai menyambut serta memberi karangan bunga dan cinderamata bagi penumpang pertama yang mendarat di YIA. Begitu pula bagi 52 penumpang Citilink yang akan berangkat dari YIA ke HLP pada pukul 13.40 WIB.
Menurut Devy, penerbangan Citilink rute HLP-YIA itu berlangsung setiap hari sekali. Nanti akan ada pula penerbangan Batik Air dari YIA ke Bandara I Gusti Ngurah Rai (DPS), Bali. Penerbangan lainnya adalah ke Bandara Tjilik Riwut (PKY), Palangkaraya, dan Bandara APT Pranoto (AAP), Samarinda.
Penumpang pesawat yang ke Yogya sebenarnya masih belum mengetahui ada penerbangan dari bandara di Kulon Progo itu. Penumpang Citilink yang berangkat ke HLP siang tadi pun kebanyakan adalah penumpang dari Bandara Adi Sutjipto. Sehari sebelum terbang, mereka diberi tahu lewat Whatsapp (WA), telepon, atau e-mail.
Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo yang ikut dalam penerbangan perdana itu mengatakan, pada awal-awal bulan Puasa penumpang umumnya memang belum banyak. “Karena masih low seasons, kami bisa mengatur jadwal pesawat, salah satunya agar bisa terbang ke YIA ini,” ujarnya.
Devy mengatakan, maskapai yang membuka penerbangan pertama dari YIA diberi insentif bebas biaya pendaratan tiga bulan pertama dan diskon 50% tiga bulan berikutnya. Sementara penumpang difasilitasi dengan kendaraan umum (shuttle) gratis dari YIA ke Purworejo, Magelang, dan Adisutjipto pp dalam satu minggu ini atau sampai 12 Mei 2019.
“Ini juga kami ingin mendidik masyarakat agar menggunakan kendaraan umum massal untuk mobilitas ke bandara,” ucap Devy.
Bandara Internasional Yogyakarta sampai saat ini masih terus dibangun. Targetnya, akhir tahun 2019 pembangunannya rampung dan dapat melayani penerbangan domestik, juga internasional secara penuh. Untuk penerbangan internasional, kata Devy, SilkAir dari Singapura dan AirAsia dari Kuala Lumpur, sudah siap.