Permintaan naik helikopter Helicity untuk mudik dan balik pada Lebaran 1440H cukup menggembirakan. Dari 25 Mei 2019 sampai dengan 16 Juni 2019 sudah lebih dari 30 permintaan. Area terbang Helicity masih di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya, serta Bandung.
“Aktivitas operasional Helicity sudah mulai baik. Selama 2019 ini, rata-rata per bulan 30 penerbangan. Untuk periode Lebaran, yang waktunya kurang dari sebulan, sudah lebih dari 30 permintaan,” kata Ari Nurwanda, Director of Business Development and Marketing PT Whitesky Aviation, pengelola Helicity, di hanggar Whitesky di Cibubur, Jakarta, ketika mengajak media terbang untuk memantau arus mudik Lebaran, Senin (3/6/2019).
Sampai saat ini, penerbangan Jakarta-Bandung menggunakan helikopter yang paling banyak peminatnya. “Pernah juga ada yang ke Sukabumi, tapi ke Bandung yang paling banyak,” ujar Ari.
Tarif penerbangan Helicity, kata Ari, sekitar Rp7juta per 15 menit. Terbang Jakarta-Bandung umumnya dengan waktu tempuh 45 menit. Namun tarifnya sekitat Rp16juta, bukan 3 x Rp7juta. Tarif itu untuk sekali penerbangan dengan helikopter Bell 505 Jet Ranger X berkapasitas empat penumpang. Jadi, satu penumpang tarifnya sekitar Rp4juta.
Ari menambahkan, besar tarif tersebut masih terus dikaji agar bisa terjangkau masyarakat menengah ke atas, bukan hanya kelas atas semata. “Dengan mengoperasikan helikopter Bell 505 Jet Ranger X yang biaya operasionalnya cukup rendah dibandingkan helikopter sejenis, menawarkan tarif yang afordable itu memungkinkan,” ucap Ari.
Penerbangan helikopter sebagai angkutan perkotaan dari Helicity memang baru beroperasi di Jakarta dan Bandung. Untuk kota Semarang, Yogyakarta, serta kota-kota besar lainnya masih belum ada. Begitu juga dari heliport Bandara Soekarno-Hatta, yang targetnya akhir tahun ini bisa rampung dan dioperasikan.
Menurut Ari, pasarnya cukup besar. Namun prasarana dan sarananya harus pula memadai. Tahun 2019, Whitesky akan menambah dua unit Bell 505 Jet Ranger X. “Pola operasi dan bisnis Helicity di Jakarta dan Bandung bisa menjadi percontohan untuk diterapkan di kota-kota lain,” ungkap Ari.