Untuk melayani angkutan mudik Lebaran tahun ini, Ditjen Perhubungan Laut mengoptimalkan 113 kapal pengoperasian perintis.
“Sebanyak 113 kapal perintis disiapkan untuk mendukung penyelenggaraan angkutan laut Lebaran tahun 2019 ini,” ujar Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut, Capt. Budi Mantoro, Senin (27/5/2019) di Jakarta.
Menurut Budi, untuk daerah-daerah yang terjadi lonjakan penumpang, dari 113 kapal perintis tersebut akan ditarik sebagian untuk membantu kelancaran angkutan penumpang di wilayah itu.
“Semua kapal perintis dilibatkan dalam angkutan Lebaran. Namun, ada beberapa kapal perintis yang kita perbantukan di daerah yang lonjakan penumpangnya di daerah-daerah cenderung tinggi seperti Propinsi Jawa Timur,” terangnya.
Dia menyebutkan, ada lima kapal perintis cadangan dilibatkan untuk membantu angkutan Lebaran. Masing-masing adalah kapal KM Sabuk Nusantara 39 untuk mengisi trayek Makassar (R-20), KM Sabuk Nusantara 35 untuk trayek Sunda Kelapa/Tanjung Priok (R-11), KM Sabuk Nusantara 27 untuk trayek Surabaya (R-16), KM Sabuk Nusantara 46 untuk trayek Surabaya (R-19), dan KM Sabuk Nusantara 97 untik menambah ruas Tarakan-Toli-toli (R-42).
“Modifikasi rute atau penambahan frekuensi rute disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Rute R-16, R-17, R-18, R-19 misalnya untuk rerouting wilayah Jawa Timur,” jelasnya.
Pihaknya memperkirakan, puncak arus mudik angkutan laut Lebaran 2019 jatuh pada 1 Juni, sedangkan puncak arus balik 8 Juni.
“Kapal perintis cadangan juga akan dioperasikan untuk pelabuhan dan daerah yang diprediksi mengalami lonjakan penumpang tinggi,” sebutnya.
Dia menyebutkan, perkiraan jumlah penumpang angkutan laut mencapai 1,9 juta, naik 4,8%. Sedangkan jumlah armada total 1.293 unit dengan kapasitas angkut 3,4 juta orang.
“Armada itu terdiri atas kapal Pelni, kapal perintis, kapal swasta, dan kapal perintis cadangan atau pengganti,” tutup Budi.