Pandemi virus Corona (Covid-19) masih bergerak liar di Italia. Untuk memutus rantai penyebarannya, pemerintah negara itu telah memberlakukan aturan dan pembatasan ketat, termasuk pada militernya. Namun demikian, Leonardo yakin bakal tetap melangkah untuk mendapatkan sertifikasi tahap I UAV Falco Xplorer tahun ini.
Diakui perusahaan, ada pembatasan yang diberlakukan kepada tim uji mereka, melalui SOP penanganan Covid-19 yang lebih luas yang dikeluarkan pemerintah Italia.
Dikutip dari janes.com (21/4/2020), SVP Airborne Systems Leonardo Electronics, Fabrizio Boggiani mengatakan bahwa sertifikasi militer untuk iterasi terbaru dari Falco UAV adalah tujuan program mereka untuk tahun 2020 meskipun krisis kesehatan melanda saat ini.
“Saat ini ada beberapa dampak (dari Covid-19), tetapi kami bergerak maju di sepanjang rencana kami. Sepanjang tahun 2020 akan difokuskan untuk mendapatkan sertifikasi (militer) tahap I dari Otoritas Kelaikan Udara Militer Italia (ITA MAA]. Kami berharap kami masih bisa melakukan ini pada akhir tahun 2020 atau awal 2021,” kata Boggiani.
Boggiani mengatakan, Leonardo secara umum dan tim Falco Xplorer pada khususnya tidak dibebaskan dari pembatasan Covid-19 pemerintah Italia.
Baca Juga:
Khawatir dengan Perkembangan UAV, Kemenhub Pertajam Regulasi
Corona dan Masalah Teknis, Garuda Tunda Beli 150 Drone Kargo
“Semua orang di Italia tunduk pada batasan – tidak ada fleksibilitas khusus bagi mereka yang bekerja di wilayah militer. Kami tidak pernah berhenti bekerja (untuk proyek Falco Xplorer), tapi tentu saja kami harus memperlambat,” katanya.
UAV Falco Xplorer diperkenalkan ke publik saat ajang Paris Air Show pada Juni 2019. UAV tersebut memiliki panjang 9 m, lebar sayap 18,5 m, dan ditenagai mesin tunggal Rotax.
UAV ini menggunakan evolusi sistem kontrol darat yang digunakan pada iterasi sebelumnya dari keluarga Falco.
Sementara sensor baseline-nya terdiri dari perangkat SAR (synthetic aperture radar) multimode Gabbiano T-80UL yang dapat melakukan pemetaan dan indikasi target bergerak darat.
Terdapat juga turet LEOSS elektro-optik gyro yang distabilkan serta rangkaian SAGE signal intelligence (SIGINT).
Soal persenjataan, Leonardo menyebutkan bahwa hal itu dapat diintegrasikan di UAV ini. Namun demikian, Leonardo sebelumnya menyatakan bahwa saat ini tidak direncanakan untuk platform bersenjata.