Pesawar N219 Nurtanio mendekati tahap akhir pengujian untuk mendapatkan type certificated. Sertifikasi kelaikan udara dari desain manufaktur pesawat ini dikeluarkan oleh Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro pun meninjau uji terbang (flight test) Prototype Design 2 (PD-2) N219 di apron hanggar Final Assembly Line PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Bandung, Jumat (11/12/2020). Didampingi Deputi Teknologi Penerbangan dan Antariksa, LAPAN, Rika Andiarti dan Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro.
Menristek menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kerja sama dan kerja keras LAPAN dan PTDI, juga kepada DKPPU dan para pilot uji. “Semua pihak ini sudah mengembangkan dan memastikan pesawat terbang ini selesai dan siap uji, juga memastikan bahwa N219 akan menjadi pesawat yang aman, yang memang dibutuhkan oleh negara kita,” ujarnya.
PTDI merupakan full integrator dari pesawat N219. Dari tahap desain hingga manufaktur dilakukan sendiri dengan melibatkan berbagai macam industri yang terkait dengan komponen pesawat.
“Mudah-mudahan rantai nilai produksi atau industri pesawat Indonesia bisa diwujudkan. Kita terus berharap meningkatkan TKDN yang saat ini hampir 40% dan mudah-mudahan kita bisa segera naikkan menjadi di atas 50%,” tutur Bambang.
Ditambahkannya, “Kita sebagai bangsa Indonesia dapat membuktikan bahwa kita sanggup dan mampu mendesain dan mengembangkan atau membangun pesawat terbang dari awal sampai menjadi pesawat utuh. Kemudian melalui pengujian yang juga dilakukan oleh regulator di Indonesia.”
“Mudah-mudahan nanti menjadi kebanggan kita karena pesawat inilah yang akan mempersatukan wilayah Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote,” ucap Bambang.
Foto: PTDI