Kereta Api Indonesia (KAI) mengumumkan rencananya untuk menerbitkan obligasi kedua tahun 2019 hari ini (Senin, 11/11/2019) di Jakarta. Penawaran umum obligasi senilai Rp2triliun ini bakal digelar pada 6-9 Desember mendatang.
“Obligasi II Kereta Api Indonesia 2019 dengan nilai sebanyak-banyaknya sebesar Rp2.000.000.000.000,” tutur Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro saat acara Investor Gathering di Jakarta (11/11/2019).
Setidaknya ada lima perusahaan yang menjadi penjamin pelaksana emisi dalam obligasi tersebut, yakni Mandiri Sekuritas, Bahana Sekuritas, BCA Sekuritas, BNI Sekuritas dan Danareks Sekuritas.
Dia menjelaskan, dana yang diperoleh dari penawaran umum tersebut setelah dikurangi biaya emisi sebesar Rp1,2triliun akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok pinjaman pada Bank HSBC Indonesia. Sementara sisanya akan digunakan untuk pengadaan sarana baru dan pembaruan sarana.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Direktur Keuangan KAI, Didiek Hartantyo, pengadaan sarana baru mayoritasnya akan digunakan membeli kereta baru untuk menggantikan kereta yang sudah tua.
Dia menyebutkan, sampai dengan Oktober 2019, terdapat 672 kereta yang usianya di atas 30 tahun. Kereta-kereta itu meliputi kereta penumpang, kereta makan, kereta bagasi dan kereta pembangkit.
Sementara untuk program pembaruan sarana, utamanya akan dilakukan repowering, yakni peningkatan daya sarana kereta api. Repowering ini meliputi pekerjaan penggantian mesin kereta penumpang, gerbong barang, pembaruan lokomotif, dan kereta rel diesel.
Didiek mengatakan, upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi serta peningkatan layanan, baik untuk kereta penumpang maupun kereta barang.
Dia menilai, dengan rekam jejak dan manajemen yang baik, serta proyeksi arus kas yang kuat akan membuat KAI mendapatkan peringkat obligasi yang bagus. “KAI optimis penawaran umum ini akan sukses seperti yang sebelumnya,” ungkapnya.
Kata Didiek, penjatahan penawaran umum obligasi KAI diperkirakan dilaksanakan pada 10 Desember 2019 dan ditutup dengan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 13 Desember 2019.
Sebelumnya, pada November 2017 KAI menerbitkan obligasi untuk pertama kalinya dengan nilai Rp2triliun. Dana tersebut digunakan untuk proyek Kereta Bandara Soekarno-Hatta sebesar 55 persen, dan sisanya digunakan untuk pengadaan kereta baru.
Obligasi perdana mendapat minat yang cukup besar dari para investor. Permintaan obligasi tercatat mencapai Rp5,2triliun atau lebih dari 2,5 kali lipat dari nilai yang ditawarkan.