Mati Listrik di Bandara, Diduga Sriwjaya Air Group Tunggak Pembayaran

Kondisi keuangan Sriwijaya Air Group masih belum sehat. Kondisi ini menyebabkannya belum memenuhi kewajiban soal keuangan pada PT Angkasa Pura (AP) II. Buntutnya, Sriwijaya Air Group mohon maaf pada penumpangnya atas pemadaman listrik yang dilakukan pengelola Bandara Soekarno Hatta atau AP II.

Demikian disampaikan Vice President Corporate Secretary Sriwijaya Air Retri Maya dalam siaran pers tadi malam (27/3/2019). Pemadaman listrik itu diduga terkait adanya kewajiban Sriwijaya Air Group kepada Angkasa Pura II selaku pengelola bandara.

“Sriwijaya Air Group memang memiliki kewajiban kepada AP II. Hingga saat ini kami sedang berupaya keras memperbaiki keuangan perusahaan serta dapat memenuhi seluruh kewajibannya,” kata Maya.

Kondisi keuangan Sriwijaya Air Group dinilai masih belum sehat, sebut Maya, karena tingginya biaya operasional dalam bisnis penerbangan saat ini. “Kerja sama operasi atau manajemen dengan Garuda Indonesia Group menjadi poin penting untuk melakukan negosiasi dan restrukturisasi kewajiban Sriwijaya Air Group pada pihak BUMN. Namun juga masih membutuhkan bantuan dari yang lain, termasuk para pengelola bandara,” ungkapnya.

Terkait pemadaman listrik di Bandara Soekarno-Hatta itu, seluruh proses penerbangan Sriwijaya Air Group tadi malam (27/3/2019) mengalami keterlambatan karena terjadi penumpukan di konter check in.

“Untuk saat ini seluruh proses kita layani secara manual. Sekali lagi kami atas nama Sriwijaya Air Group mohon maaf kepada seluruh pelanggan kami,” ucap Maya.