Maskapai Penerbangan Asing Masuk Dapat Lampu Hijau Masuk Cina

Otoritas penerbangan sipil Cina (CAAC) memberikan lampu hijau kepada maskapai asing dari sejumlah negara untuk masuk ke negara tersebut. Dalam dokumen yang diunggah secara daring, Rabu (27/5/2020) lalu, kebijakan CAAC untuk sementara baru berlaku bagi layanan carter.

Proses aplikasi perizinan mengalami pemangkasan, dari tujuh hari menjadi tiga hari.

Disebutkan Global Times dalam laporannya, delapan negara yang masuk dalam daftar CAAC adalah Jepang, Korea Selatan, Singapura, Inggris, Jerman, Prancis, Italia, dan Swiss. Sedangkan Amerika Serikat (AS) tak terlihat dalam daftar tersebut.

Kebijakan CAAC dimaksudkan untuk meningkatkan jadwal fleksibilitas para penumpang pesawat. Pada akhir Maret lalu, pemerintah Cina mengeluarkan kebijakan Five-One untuk menekan kasus impor Covid-19. Kebijakan tersebut hanya membolehkan setiap pesawat dari satu kota di Cina terbang ke satu kota di negara lain dan tidak boleh lebih dari satu kali penerbangan per pekan.

CEO VariFlight, Zheng Hongfeng mengatakan, lampu hijau yang diberikan CAAC bisa menambah Five-One karena memberikan banyak kesempatan kepada maskapai yang sebelumnya hanya bisa terbang dari satu negara sekali per pekan.

Baca Juga:

Ternyata Citilink Lebih Dulu Setop Operasi Ketimbang Lion Air Group

Garuda Ingatkan Calon Penumpang Kantongi SIKM Sebelum Terbang

Jerman dan Korsel telah memanfaatkan kebijakan jalur cepat tersebut untuk beberapa pesawat carter kelas bisnisnya ke Cina. Kadin Jerman di Cina juga telah mengoordinasikan pesawat carter dengan maskapai Lufthansa untuk membantu para eksekutif Jerman kembali terbang ke Cina.

Para pebisnis Jepang juga sedang mengajukan permohonan kebijakan tersebut agar sejumlah perusahaan Jepang bisa beroperasi penuh di Cina.

Sementara itu, dua pesawat carter tinggal landas dari Bandara Internasional Kansai di Jepang, Rabu sore, menuju Bandara Tianhe di Wuhan, Cina. Satu pesawat mengangkut 136 penumpang berkebangsaan Jepang untuk kembali bekerja di Cina, sebagian dari Honda dan Nissan.

Zheng menganggap kebijakan baru tersebut tidak terkait tuduhan AS terhadap Cina yang sengaja memblokade pesawat-pesawat dari AS tujuan Cina. “Kebijakan Five-One juga tidak secara spesifik ditujukan pada pesawat-pesawat AS,” imbuh Zheng.

Wakil Kepala CAAC, Li Jian mengungkapkan, dengan alasan pemenuhan permintaan pasar, Cina tentu akan menambah jumlah penerbangan dengan catatan kasus impor Covid-19 dapat dikendalikan secara efektif.

Menurut dia, jumlah penerbangan yang sudah disetujui mendarat di Cina pada Juni mencapai angka 407. Padahal saat Five-One hanya 134 penerbangan.