IndoAviation – Maskapai penerbangan Norwegia, Flyr, mengajukan pailit setelah gagal mengumpulkan uang tunai untuk operasionalnya, Reuters memberitakan.
“Tidak ada lagi kesempatan yang realistis untuk menemukan solusi bagi situasi likuiditas jangka pendek,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa keputusan dewan direksi sudah bulat.
“Semua keberangkatan dan penjualan tiket telah dibatalkan,” begitu tulisan dalam pernyataan maskapai.
“Lebih dari 400 karyawan Flyr akan kehilangan pekerjaan,” kata pendiri sekaligus Dewan Direksi Flyr, Erik Braathen, kepada harian Norwegia, Dagbladet.
Flyr mulai beroperasi pada pertengahan 2021. Tujuan penerbangannya pada rute domestik dan ke beberapa negara Eropa.
Kesulitan keuangan akibat lemahnya permintaan perjalanan dan pasar keuangan yang lemah menjadi sebab utama maskapai ini bangkrut.
Bulan November tahun lalu, Flyr sempat mengungkapkan kondisinya yang lagi kritis.
Maskapai mengatakan butuh banyak dana untuk dapat terus beroperasi pada musim dingin 2022 hingga musim panas tahun 2023 ini. Yang terjadi, maskapai tetap kesulitan mencari pendanaan yang dibutuhkan.
Awal minggu ini, Flyr mengatakan bahwa mereka telah gagal mendapatkan pendanaan sebesar 330 juta crown Norwegia (USD 33 juta). Tragisnya, kegagalan ini juga memicu penurunan harga saham Flyr hingga 78 persen.
Flyr mengoperasikan 12 pesawat Boeing 737, termasuk enam 737 MAX yang disewa dari Air Lease Corp.
Foto: Wikipedia / Oslplanespotting