Maskapai Keberatan, 140 Penerbangan Batal Pindah ke YIA Bulan Ini

GM Bandara Internasional Adisutjipto, Agus Pandu Purnama menyebutkan bahwa pemindahan penerbangan dari Adisutjipto ke Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulonprogo yang direncanakan dimulai Oktober 2019 batal dilaksanakan. Dia mengatakan, pihaknya membatalkan rencana tersebut lantaran sejumlah maskapai merasa keberatan.

“Maskapai penerbangan keberatan soal penambahan biaya karena penggunaan dua landasan. Lebih baik sekaligus tahun depan,” tutur Pandu, seperti dikutip Gatra.com, Jum’at (11/10/2019).

Pandu yang juga menjabat sebagai PTS GM YIA mengatakan, pemindahan sebagian rute penerbangan domestik dari Adisutjipto ke Kulonprogo akan dilakukan selama periode Januari-April 2020.

Dia menyebutkan, akhir Desember 2019 seluruh terminal YIA akan selesai dibangun. Namun karena bersamaan dengan libur natal dan tahun baru (nataru), pemindahan penerbangan diputuskan mulai Januari 2020 atau usai posko angkutan nataru digelar.

Setidaknya ada 140 penerbangan domestik dari Adisutjipto akan dipindah ke Kulonprogo, terutama pesawat bermesin jet. Jumlah itu akan menambah 28 penerbangan yang saat ini beroperasi di YIA.

“Untuk dua penerbangan internasional kami targetkan April 2020 sudah pindah. Butuh dua bulan untuk pemasangan alat dari Bea Cukai, Imigrasi, maupun Karantina (CIQ),” jelasnya.

Jika telah dipindahkan, penerbangan yang beroperasi di Bandara Adisutjipto akan tersisa hanya 10 pesawat baling-baling dan carter.

“Kami berharap sebelum pemindahan menyeluruh pada Januari nanti, selama sisa waktu ini ada perbaikan aksesibilitas menuju BIY untuk lebih memudahkan penumpang,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Haryadi Sukamdani memandang pengembangan YIA membutuhkan perjuangan yang berat. Salah satu faktornya adalah lokasi.

“Kondisi ini berpengaruh pada penumpang atau wisatawan lokal. Tapi bagi wisatawan internasional tidak masalah. Kecuali jika sarana dan aksesibilitas transportasi sudah benar-benar disiapkan,” terangnya.

PHRI menyatakan di kawasan YIA akan tumbuh banyak layanan akomodasi. Namun peningkatan investasi itu akan terjadi enam bulan usai pemindahan semua penerbangan ke sana.