Pandemi global virus Corona membuat banyak negara di dunia membatasi bahkan menutup penerbangan internasional. Tak hanya itu, sejumlah layanan domestik juga dilakukan pembatasan frekuensi terbang.
Hal ini membuat sejumlah maskapai terpaksa mengandangkan armada pesawatnya lantaran tak bisa mengoperasionalkan layanan penerbangan penumpang secara reguler. Dengan demikian, saat ini maskapai membutuhkan fasilitas tempat parkir untuk menginapkan armadanya di bandara.
Sebagai contoh, AirAsia Indonesia, maskapai yang memiliki 28 armada pesawat berbadan sempit jenis Airbus A320 mengumumkan menghentikan sementara seluruh layanan penerbangan, baik domestik maupun internasional mulai 1 April 2020. Penerbangan rute domestik akan dihentikan sementara hingga 21 April 2020, sedangkan rute internasional dihentikan hingga 17 Mei 2020.
Dijelaskan pihak manajemen maskapai dalam pernyataan resminya, Sabtu (28/3/2020), keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan situasi risiko pandemi Covid-19 di Tanah Air.
Namun maskapai yang berbasis di Malaysia ini tidak menghibernasikan seluruh armadanya. AirAsia Indonesia menyatakan tetap berkomitmen menawarkan layanan penerbangan khusus dalam upaya repatriasi warga negara Indonesia maupun asing, serta pengiriman barang bantuan ke lokasi-lokasi yang terdampak oleh situasi pembatasan perjalanan.
Berselang dua hari, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan bahwa saat ini setidaknya ada 30 unit armada pesawat yang dikandangkan. Tindakan ini dilakukan agar perusahaan bisa bertahan di tengah dampak pandemi virus Corona (Covid-19).
Baca Juga:
Armada Maskapai Nganggur, Bandara Soekarno-Hatta Sediakan 270 Tempat Parkir
Dampak Pandemi Covid-19, AP 1 Sesuaikan Jam Operasional 15 Bandara
“Frekuensi (penerbangan) kami kurangi. (Grounded) sudah ada 30 unit pesawat, sekitar itu (untuk) Garuda saja (tak termasuk Citilink Indonesia),” ujar Irfan, Senin (30/3/2020).
Merespon kondisi sulit tersebut, Angkasa Pura I (AP 1) berupaya menyediakan tempat parkir untuk hibernasi armada maskapai yang nganggur dalam waktu panjang.
“Kebijakan Pemerintah untuk melakukan penjarakan sosial dan pelarangan masuk sementara bagi warga negara asing berdampak menurunnya trafik penerbangan. Hal ini mengakibatkan tidak terbangnya armada maskapai sehingga terdapat kebutuhan untuk parkir pesawat dalam waktu panjang,” tulis AP 1 dalam siaran pers, Rabu (8/4/2020).
Dilaporkan AP 1, Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali, yang menjadi bandara tersibuk perseroan, saat ini sudah tidak memiliki slot tampat parkir. Padahal bandara ini memiliki kapasitas 57 tempat parkir.
Ketiadaan slot parkir lantaran tempat parkir yang ada didedikasikan untuk mengakomodir pesawat evakuasi dari Eropa, Afrika Selatan, dan Australia. Selain itu, dua tempat parkir didedikasikan untuk pesawat bantuan rapid test, APD, dan lainnya.
Kondisi serupa juga terjadi di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Bandara yang memiliki kapasitas 37 tempat parkir ini juga tidak tersedia lagi tempat parkir pesawat untuk jangka waktu panjang.
Terkait hal tersebut, AP 1 menginformasikan kapasitas dan ketersediaan parkir pesawat dalam jangka waktu panjang di 13 bandara lainnya yang dikelola. Berikut daftarnya:
- Di Bandara Juanda Surabaya, yang memiliki kapasitas 57 tempat parkir, tersedia tempat parkir untuk 11 pesawat berbadan sempit dan 2 pesawat berbadan lebar.
- Di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, yang memiliki kapasitas 50 tempat parkir, tersedia tempat parkir untuk 2 pesawat berbadan lebar, 4 pesawat berbadan sempit, dan pesawat berukuran kecil.
- Di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), yang memiliki kapasitas 17 tempat parkir, masih tersedia tempat parkir untuk 2 pesawat berbadan lebar dan 6 pesawat berbadan sempit.
- Di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, yang memiliki kapasitas 11 tempat parkir, masih tersedia tempat parkir untuk 5 pesawat berbadan sempit.
- Di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, yang memiliki kapasitas 12 tempat parkir, masih tersedia tempat parkir untuk 2 pesawat berbadan sempit.
- Di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, yang memiliki kapasitas 20 tempat parkir, masih tersedia tempat parkir untuk 7 pesawat berbadan sempit dan 7 pesawat berukuran kecil.
- Di Bandara Sam Ratulangi Manado, yang memiliki kapasitas 22 tempat parkir, masih tersedia tempat parkir untuk 4 pesawat berbadan sempit dan 2 pesawat berukuran kecil.
- Di Bandara Lombok Praya, yang memiliki kapasitas 14 tempat parkir, masih tersedia tempat parkir untuk 9 pesawat berbadan sempit.
- Di Bandara Adi Soemarmo Solo, yang memiliki kapasitas 15 tempat parkir, masih tersedia tempat parkir untuk 4 pesawat berbadan lebar atau 7 pesawat berbadan sempit.
- Di Bandara El Tari Kupang, yang memiliki kapasitas 17 tempat parkir, masih tersedia tempat parkir untuk 3 pesawat berukuran kecil.
- Di Bandara Pattumra Ambon, yang memiliki kapasitas 10 tempat parkir, masih tersedia tempat parkir untuk 1 pesawat berbadan sempit.
- Di Bandara Frans Kaisiepo Biak, yang memiliki kapasitas 9 tempat parkir, masih tersedia tempat parkir untuk 3 pesawat berbadan sempit dan 2 pesawat berukuran kecil.
- Di Bandara Sentani Jayapura, yang memiliki kapasitas 38 tempat parkir, masih tersedia tempat parkir untuk 1 pesawat berbadan sempit.