Masih Dikaji, TNI AU Belum Sebut Bentuk Skadon Khusus Aerobatik

Pembentukan skadron khusus aerobatik TNI Angkatan Udara (AU) saat ini masih masih dalam tahap pengkajian. Baik kegiatan pendidikan terbang maupun aerobatik masih dilakukan di Skadron Pendidikan (Skadik) 102 Lanud Adisutjipto, Yogyakarta dan menggunakan armada pesawat yang sama.

Hal tersebut diterangkan Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Yuyu Sutisna usai meninjau latihan Jupiter Aerobatic Team (The Jupiters) di apron Lanud Adisutjipto, Selasa (19/3/2019).

“Sementara ini skadron ini dipakai (difungsikan) ganda. Selain dipakai untuk aerobatic team, KT-1B Woong Bee ini digunakan untuk sekolah instruktur. Sehingga skadronnya masih tetap Skadik 102,” terang Yuyu.

Dia mengatakan, kegiatan di Skadik 102 masih berjalan seperti biasanya. “Tetapi mungkin (ada) flight tersendiri (untuk aerobatik), tapi kalau situasinya sudah memungkinkan,” kata dia.

“Kita masih terus mengkaji, disesuaikan dengan situasi yang ada, karena mereka masih harus mengajar di sekolah instruktur, (dan) sekolah penerbang,” imbuhnya.

Salah satu pertimbangan belum dilakukannya pemekaran skadron dikarenakan jumlah armada pesawat yang dimiliki. Saat ini Skadik 102 baru memiliki 12 unit pesawat latih lanjut KT-1B. Namun Yuyu mengungkapkan, dalam waktu dekat Skadik ini akan mendapat tambahan tiga armada baru pesawat serupa.

“Kemudian pesawatnya juga masih terbatas. Nanti setelah datang yang tiga pesawat baru kita akan lebih fokus lagi kajian tersebut, apakah memisah satu skadron ataukah nanti dalam satu flight tersendiri,” pungkasnya.