Sejumlah pesawat Airbus seri A350-941 yang saat ini aktif beroperasi harus menjalani proses reboot setiap 149 jam karena mengalami masalah pada perangkat lunak. Hal itu harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kegagalan sistem komputer di pesawat Airbus A350-900.
Sederet maskapai yang mengoperasikan pesawat seri A350-941 antara lain Air France, American Airlines, Delta Air Lines, Lufthansa, Air China, dan China Airlines.
Dinukil dari kompas.com (29/7/2019), Otoritas penerbangan Eropa (European Aviation Safety Agency/ EASA) menyebit bahwa jika tidak dilakukan reboot setelah 149 jam terbang, pesawat berbadan lebar generasi terbaru pabrikan Airbus itu bisa kehilangan sebagian atau bahkan seluruh fungsi sistem avionik.
Bug yang terdapat pada software A350 ini sebenarnya bukan hal yang baru. EASA juga telah mengeluarkan airworthines directive (Perintah Kelaikan Udara) untuk melakukan reboot sistem pesawat jrenis ini sejak 2017 lalu.
Kini, imbauan itu diperbarui dan efektif berlaku mulai 26 Juli. Dalam airworthines directive yang telah diperbarui, EASA mengecualikan pesawat A350-900 keluaran terbaru, karena telah dilakukan update perangkat lunak saat masih dalam fase produksi di pabrik.
Namun, bagi maskapai yang mengoperasikan pesawat-pesawat A350 keluaran awal wajib melakukan reboot atau melakukan update software ke versi terbaru yang dikeluarkan Airbus.
Sebelumnya, dirangkum dari Airlinerwatch, Senin (29/7/2019), Boeing 787 Dreamliner yang menjadi pesawat pesaing A350 juga pernah mengalami hal serupa.
Pada 2015 lalu, lantaran bug yang memicu memory overflow di perangkat lunaknya, generator Dreamliner diketahui rawan mati secara tiba-tiba setelah 248 hari beroperasi terus-menerus.