Lockheed Masih Hentikan Pengiriman F-35

IndoAviation – Hampir enam minggu ini Lockheed menghentikan pengiriman F-35 kepada pembelinya. Hingga kini masih belum jelas, kapan Lockheed akan mulai mengirimkan kembali F-35 kepada pembeli.

Keputusan Lockheed menghentikan sementara pengiriman diambil menyusul kecelakaan F-35 yang terjadi pada 15 Desember 2022 lalu.

Saat itu sebuah F-35 yang sedang dalam proses uji mendarat vertikal tiba-tiba terpental saat roda pesawat menyentuh landasan.

Dalam sebuah video yang beredar di internet memperlihatkan, setelah terpantal dan menyentuh kembali landasan, F-35 itu kemudian menukik dan berputar ke kiri dengan hidung menempel di landasan. Sesaat kemudian terlihat pilot melontar dari pesawat. Pilot diberitakan selamat.

Investigasi atas kecelakaan itu masih terus berlangsung.

Isunya, penyelidik menemukan  tanda-tanda bahwa tabung bahan bakar bertekanan tinggi pada mesin F135 buatan Pratt & Whitney di pesawat itu mengalami kerusakan.

Menyusul hasil sementara investigasi itu, pada 27 Desember, Departemen Pertahanan AS, Lockheed Martin, dan Pratt & Whitney sepakat untuk menghentikan pengiriman mesin F135 sementara waktu selama proses investigasi selesai.

Dalam sebuah keterangan yang dipublikasikan Defense News, Chief Exsecutive Lockheed Martin, Jim Taiclet, mengatakan bahwa perusahaannya sedang menunggu selesainya investigasi terhadap kecelakaan F-35B pada 15 Desember, sebelum memutuskan untuk melanjutkan pengiriman pesawat kepada pembeli.

Taiclet tidak merinci kerangka waktu Lockheed akan manlanjutkan pengiriman.

Laporan pendapatan perusahaan untuk akhir tahun 2022 memberikan gambaran sekilas tentang bagaimana jeda pengiriman pada akhir tahun memukul laba bersih sektor aeronautika perusahaan.

Secara keseluruhan, menurut Lockheed, sektor aeronautika mencatat hampir USD 27 miliar dalam penjualan bersih pada tahun 2022. Pendapatan ini USD 239 juta lebih banyak daripada tahun 2021.

Laporan pendapatan tahun 2022 itu mengalami peningkatan sekitar USD 375 juta dari sisi kontrak rahasia, dengan rincian antara lain  peningkatan sebesar USD 80 juta lebih banyak dari F-22, dan sekitar USD 55 juta dari program F-16.

Selama dalam proses jeda pengiriman, target pengiriman F-35 pada tahun 2022 tidak tercapai. Lockheed hanya mengirimkan 141 pesawat dari 148 F-35 yang direncanakann dikirim pada tahun 2022 lalu.