Kemarin, 26 September 2018, sebuah pesawat Boeing 737 MAX 8 Lion Air (JT-797) menjadi sumber keterlambatan pada sejumlah penerbangan di Papua. Pasalnya ketika transit di Bandar Udara Mopah (MKQ), Merauke, ditemukan bekas tabrakan dengan burung di bagian depan mesin pesawat, sehingga harus dilakukan pengecekan sesuai prosedur. Pengecekan ini cukup memakan waktu sehingga mengganggu jadwal penerbangan lanjutannya.
Akibat insiden tabrak burung ini, jadwal penerbangan JT-797 dengan rute dari Bandar Udara Mopah, Merauke, ke Bandar Udara Sentani (DJJ), Jayapura, dengan penerbangan lanjutan ke Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin (UPG), Makassar, mengalami keterlambatan.
Melalui keterangan resmi, Lion Air menyatakan, sudah menerbangkan seluruh pelanggan JT-797 pada pada hari yang sama dari Merauke menggunakan jadwal keberangkatan (actual time departure/ ATD) pukul 13.22 WIT dari jadwal sebelumnya (schedule time departure/ STD) pada 09.01 WIT. Penerbangan JT-797 dari Jayapura menuju Makassar juga telah diberangkatkan pada 15.10 WIT dari waktu keberangkatan seharusnya pukul 11.00 WIT. Penerbangan JT-797, mendarat selamat di Makassar pukul 16.10 WITA.
Selama insiden JT-797 terjadi, Lion Air telah memberikan keterangan kepada pelanggan yang terganggu perjalanannya dan memberikan kompensasi keterlambatan penerbangan sesuai ketentuan. Lion Air juga meminimalisir dampak yang timbul inisden itu, agar penerbangan Lion Air lainnya tidak terganggu.