Lion Air Akan IPO, Saham Garuda Indonesia yang Melejit

Harga saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tiba-tiba melejit pada perdagangan sesi I Jum’at (11/10/2019) siang. Hal ini terjadi di tengah sejumlah sentimen positif yang menyertai saham maskapai pelat merah ini, sehingga diborong investor dalam negeri.

Dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pukul 11.23 WIB tercatat saham GIAA melesat 10,48% di level Rp 580/saham. Nilai transaksinya Rp27,71miliar dan volume perdagangan 49,37 juta saham. Selama 2019, saham GIAA menguat 95% sejak awal tahun.

Namun demikian, investor asing masih melego saham ini senilai Rp465juta pada hari ini. Sepanjang tahun 2019, saham GIAA yang dibeli investor asing mencapai Rp97,13miliar di semua pasar.

Saham Garuda Indonesia melesat ketika PT Lion Mentari Airlines (Grup Lion Air) berencana mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di BEI. Rencana IPO Lion Air seakan menjadi penegasan bahwa industri penerbangan Tanah Air masih menggeliat meski dalam beberapa tahun terakhir sempat tertekan.

Dikutip dari CNBC Indonesia (11/10/2019), salah satu sentimen positif saham GIAA lantaran kerja sama anak usaha perusahaannya dengan anak usaha Lion Air.

Melalui lini usaha, Batam Aero Technic (BAT) Lion Air menggandeng PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMFI) yang merupakan anak usaha Garuda Indonesia untuk membangun fasilitas MRO pesawat di Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Kata Direktur Utama BAT, I Nyoman Rai Pering Santaya, tujuan kerja sama ini tak lain demi sinergi mendukung kemajuan industri aviasi Tanah Air. Menurut dia, iklim usaha yang diciptakan oleh pemerintah sangat mendukung pertumbuhan dan pengembangan di Indonesia.

“Sebagai pelaku usaha di bidang industri penerbangan khususnya jasa angkutan udara sangat merasakan bantuan dan dukungan dari pemerintah dalam rangka pengembangan dan pertumbuhan bidang usaha industri penerbangan,” kata dia, Kamis (15/8/2019).