Melalui angkutan udara perintis dan angkutan kargo perintis di Bandar Udara Tanah Merah, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mendorong pembangunan di Kabupaten Boven Digoel, Papua.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti mengatakan, program penerbangan perintis ini dilakukan untuk menurunkan disparitas harga-harga bahan pokok dan barang penting yang dibutuhkan di seluruh pelosok Indonesia.
Menurut Polana, Bandar Udara Tanah Merah saat ini memengang perangan penting di wilayah Boven Digoel, karena menjadi penghubung penerbangan kargo perintis di kabupaten lain seperti Pegunungan Bintang, Kabupaten Mappi dan juga 15 distrik lainnya di Kabupaten Boven Digoel.
Subsidi angkutan udara perintis dan kargo perintis saat ini melayani rute dari Bandar Udara Tanah Merah ke beberapa distrik seperti Bomakia, Oksibil, Kiwirok, Koroway Batu, Maggelum, Wanggemalo, dan Yaniruma.
Jenis pesawat yang beroperasi di wilayah ini adalah Caravan dan Pilatus yang dioperasikan sejumlah operator penerbangan.
“Dampaknya sangat besar untuk menurunkan harga-harga barang bagi warga terpencil yang tinggal di gunung-gunung. Sejak ada program ini, harga-harga barang bisa ditekan sampai 40 persen, bahkan 50 persen untuk jenis-jenis barang tertentu,” jelas Polana di Jakarta, Rabu (27/11/2019).
Sementara itu, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III Tanah Merah, Asep Soekarjo mengatakan, “Bandara Tanah Merah melayani 60 kali pergerakan pesawat setiap hari, mayoritas merupakan penerbangan kargo perintis ke pedalaman.”
Untuk rute ke Kabupaten Pegunungan Bintang, setiap hari Bandara Tanah Merah melayani pengiriman barang kebutuhan pokok sebanyak 60 ton.
“Dengan jumlah sebesar itu, warga disekitar masih mengharapkan dapat ditingkatkan lagi mengingat area pegunungan Bintang hanya dapat diakses melalui udara,” kata Asep.
Pemerintah memberikan subsidi bagi penumpang angkutan udara perintis di daerah itu, sehingga harga tiket masih terjangkau bagi mereka. Subsidi juga diberikan pemerintah untuk penerbangan perintis kargo, sehingga biaya pengangkutan barang pokok dan bahan bangunan jenis tertentu dapat diminimalisir biayanya.
“Dengan dilaksanakannya kegiatan angkutan perintis penumpang dan angkutan perintis kargo , masyarakat di Boven Digoel sangat terbantu dalam peningkatan perekonomian,” kata Asep.