Situs Gerhana Matahari Cincin (GMC) dan hitung mundur GMC 2019 diluncurkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) hari ini (25/9/2019). Peluncurannya bersamaan dengan simposium internasional sains antariksa di Kantor Pusat Sains Antariksa, Bandung.
Menurut Kepala Bagian Hubungan Masyarakat LAPAN, Jasyanto, situs atau website GMC ini akan menjadi rujukan utama bagi khalayak dalam memperoleh informasi seputar gerhana.
GMC merupakan fenomena alam yang langka dan terjadi ketika bulan berada segaris dengan bumi dan matahari, serta bulan berada pada titik terjauh dengan bumi. Posisi ini menyebabkan piringan bulan akan terlihat lebih kecil daripada matahari dan tidak akan menutupi piringan matahari sepenuhnya.
Beberapa kota di Indonesia yang akan dilintasi GMC, sebagai berikut. Sibolga dan Padang Sidempuan di Sumatera Utara; Siak, Duri, Pulau Pedang, Pulau Bengkalis, Pulau Tebing, Pulau Rangsang di Riau; Batam dan Tanjung Pinang di Kepulauan Riau; Singkawang di Kalimantan Barat; Mangkulit dan Tanjung Selor di Kalimantan Utara; serta Berau di Kalimantan Timur.
Untuk memanfaatkan terjadinya fenomena alam tersebut, LAPAN bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Siak, Riau, akan menyelenggarakan festival GMC pada 24-26 Desember 2019. Kegiatan LAPAN pada festival ini adalah pengamatan untuk melihat pengaruh fenomena GMC terhadap bumi di Kota Siak. Pengamatan ini berkolaborasi dengan astronom, ilmuwan di bidang keantariksaan, serta komunitas astronomi baik dalam maupun luar negeri.
Kegiatan lainnya adalah edukasi keantariksaan. LAPAN akan menghadirkan planetarium mini, bimtek komunikasi satelit LAPAN A2/Orari, talkshow dan pameran hasil litbang, serta sosialisasi ke beberapa sekolah dan perguruan tinggi. LAPAN juga berkolaborasi dengan Ristekdikti mengadakan workshop teropong lubang jarum untuk 100 peserta serta pameran fotografi gerhana matahari dan camera obscura.
Foto: LAPAN