IndoAviation – Chairman dan Chief Executive Korean Air, Senin 2 Desember 2022, mengatakan bahwa perusahaannya akan fokus menyelesaikan proses akuisisi pesaing lokalnya yang lebih kecil, Asiana Airlines, dan akan memenuhi kebutuhan penerbangan pasca-pandemi.
Kepada YonHap, Chairman dan Chief Executive Korean Air, Cho Won-tae berharap industri penerbangan pulih dari pandemi COVID-19 dan kembali ke jalur semula.
Jauh hari pada November 2020, Korean Air telah menandatangani kesepakatan untuk mengakuisisi saham pengendali di Asiana Airlines.
Kesepakatan senilai 1,8 triliun won (USD1,42 miliar) itu akan menciptakan maskapai penerbangan terbesar ke-10 di dunia berdasarkan jumlah armada.
Maskapai penerbangan nasional Korea tersebut mengatakan akan meluncurkan entitas gabungan dengan Asiana pada 2024. Tentunya setelah menyelesaikan proses akuisisi pada tahun ini.
Selain itu, keduanya akan merampingkan rute mereka serta mengurangi biaya pemeliharaan.
“Kita perlu menganalisis tujuan apa yang disukai pelanggan setelah pandemi, kapan mereka melanjutkan perjalanan, dan layanan dalam penerbangan apa yang mereka inginkan karena gelombang pembukaan kembali akan semakin memacu lonjakan permintaan perjalanan pesawat,” kata Cho dalam pesan tahun baru kepada karyawannya.
Cho juga mengungkapkan catatan tentang biaya operasi perusahaan yang menjadi lebih tinggi. Ia juga menyampaikan adanya gangguan pasokan global dan perubahan cara perjalanan pasca pandemi sebagai ketidakpastian bagi sektor penerbangan pada tahun 2023.
Cho menyampaikan rencana bisnisnya tahun lalu.
Katanya, maskapai penerbangan global terpukul keras oleh pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya pada awal tahun 2020. Banyak negara menutup perbatasan mereka untuk membendung penyebaran virus. Maskapai pun harus berjuang dengan pendapatan yang buruk, ditambah lagi harus menanggung biaya bahan bakar pesawat yang melambung tinggi.
Korean Air, katanya, berfokus untuk memenangkan lebih banyak kesepakatan kargo untuk mengimbangi penurunan tajam dalam permintaan perjalanan dalam dua tahun terakhir. Selain itu, juga melanjutkan layanan pada beberapa rute jarak jauh di tengah pelonggaran pembatasan perjalanan belakangan ini.
Alhasil, laba bersih Korean Air melonjak menjadi 1,35 triliun won pada periode Januari-September tahun lalu. Tahun sebelumnya laba bersih Korean Air hanya 167 miliar won.