KNKT: Banyak Kecelakaan di Penerbangan Perintis

IndiAviation – Ketua KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) SoerjantoTjahjono mengatakan, kecelakaan pada penerbangan perintis di Papua paling banyak terjadi di tahun 2022 ini. Hal itu paling banyak disebabkan oleh kondisi alam Papua yang esktrem.

“Kondisi alam dengan cuaca yang ekstrem memang membutuhkan kondisi penanganan yang khusus pula,” kata Soerjanto dalam Media Rilis Capaian Kinerja KNKT Tahun 2022 di Jakarta, Rabu 14 Desember 2022.

Papar Soerjanto, ada delapan kecelakaan dan 10 insiden serius yang diinvestigasi KNKT dalam tahun 2022. Ini angka terbesar pada moda penerbangan dibandingkan kecelakaan moda transportasi lain yang diinvestigasi KNKT.

Soerjanto Tjahjono mengatakan, paling banyak kecelakaan terjadi pada penerbangan perintis di Papua. Walau demikian, korban atas kecelakaan ini relatif sedikit. Selama 2022, kecelakaan pesawat udara hanya menyebabkan tiga korban meninggal/hilang, dan 8 korban luka parah.

Dalam beberapa tahun belakangan, kata Soerjanto, KNKT sudah merekomendasikan untuk pemasangan Automated Weather Observing System (AWOS) untuk mengurangi potensi kecelakaan di Papua. Namun data alat ini rupanya tak bisa dikomunikasikan. Jadi harus ada dukungan untuk menyalurkannya lewat satelit.

Penerbangan perintis penyumbang terbanyak kecelakaan pesawat terbang yang diinvestigasi KNKT tahun 2022. Foto: Ditjen Hubud.

“Maka kalau cuaca tak memungkinkan di tempat tujuan, penerbangan bisa dibatalkan atau divert ke bandara alternatif,” ucap Soerjanto.

Dalam tahun 2022, KNKT sudah menyelesaikan enam laporan akhir dan memberikan 20 rekomendasi atas kecelakaan pesawat udara. Rinciannya, 16 rekomendasi untuk operator pesawat udara, tiga untuk operator bandara, dan satu untuk AirNav Indonesia.

“Rekomendasi, 3 sudah ditindaklanjuti dan 17 belum,” kata Kasubkom Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo.

Selain itu, ternyata kasus captain pilot Airbus 320 PK-GLW Citilink Indonesia yang meninggal dunia pada 21 Juli 2022 saat dalam operasional penerbangan juga menjadi kejadian yang menonjol.

Sampai saat ini, KNKT masih mendalami kemungkinan penyebab kematiannya. Pendalaman investigasi KNKT itu terkait isu keselamatan untuk mencegah kejadian sama terjadi lagi.