Klarifikasi Lion Air Soal Penerbangan Padang-Cengkareng Hanya Empat Penumpang

Pihak manajemen Lion Air memberikan klarifikasi terkait beredarnya kabar yang menyebutkan bahwa penerbangan rute Padang-Cengkareng hanya mengangkut empat penumpang pada Jum’at (8/2/2019) kemarin.

“Dari keterangan yang dikutip oleh media dalam pemberitaan itu, pernyataan disebutkan oleh salah satu penumpang bernama Yustianto (8/2/2019) di Terminal 1 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Lion Air menegaskan bahwa informasi tersebut adalah tidak benar,” ungkap Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan persnya, Sabtu (9/2/2019).

Dia memaparkan, Lion Air melayani tiga kali penerbangan berjadwal dari Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatera Barat (PDG) menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (CGK) pada hari itu, yakni JT-253, JT-353 dan JT-357.

Masing-masing tingkat keterisian penumpang (load factor) dari setiap penerbangannya; 104 penumpang, 109 penumpang dan 205 penumpang.

“Lion Air telah melakukan koordinasi dan pengecekan bersama para pihak internal terkait. Lion Air menginformasikan bahwa tidak menemukan nama Yustianto dalam daftar penumpang (manifest) layanan penerbangan Lion Air dari Padang ke Soekarno-Hatta, Tangerang pada 8 Februari 2019,” jelasanya.

Atas penyebaran berita tersebut yang sangat menyudutkan dan merugikan pihak Lion Air, Danang menyebutkan bahwa tim manajemen perusahaan sedang menelusuri sumber berita serta mempelajari lebih lanjut, untuk menentukan langkah berikutnya.

Sebelumnya tersiar kabar bahwa Yustianto yang baru saja mendarat di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta dari Padang menggunakan maskapai Lion Air mengatakan bahwa penerbangan itu hanya terisi empat penumpang.

Kepada TribunJakarta.com Yustianto mengatakan bahwa ia hanya terbang bersama tiga penumpang lainnya.

“Lucu mas. Saya cuma tiga orang doang dalam pesawat. Yakin orang naik sama turun barengan kok,” kata Yustianto dalam pemberitaan media tersebut, Jum’at (8/2/2019).

Yustianto bahkan menyebutkan bahwa tiket yang harus ia bayar untuk ikut dalam penerbangan itu mencapai Rp1,5juta.