Assalamualaikum semua …
Bisnis aplikasi model Gojek dan Grab sudah muncul pada moda transportasi udara. Layanannya untuk jasa menitip dan dititip bagasi.
Saya sebagai penumpang pesawat terbang yang tak bawa bagasi, jatah bagasinya yang 20kg bisa digunakan orang lain. Ujungnya, saya dapat pembayaran dari orang yang menitipkan bagasinya itu. Ini yang dititip bagasi. Kalau kita menitip, bagasi bisa cepat sampai dengan proses dan biaya relatif murah.
Adalah Tips, kepanjangannya Titipin Penumpang Saja, yang membuat aplikasi itu. “Sejak dua tahun lalu saya bikin, tapi belum diluncurkan karena menunggu response positif dari regulator,” begitu kata Vincent Kusuma, CEO Tips, usai FGD (Focus Group Discussion) yang diadakan Pusat Litbang Transportasi Udara Balitbang Kementerian Perhubungan si Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Pada FGD itu, response yang hadir tentulah ada pro kontra. Dari sisi regulator memang masih tanda tanya karena regulasi secara spesifik belum ada. Sementara dari regulasi-regulasi yang ada, dinyatakan bahwa operasional Tips tidak berbenturan dengan regulasi-regulasi tersebut.
Di sisi lain, pihak maskapai penerbangan dan jasa layanan kargo bandara, seperti Angkasa Pura Logistik dan Angkasa Pura Kargo, siap mendukung. Buktinya, Tips sudah bekerja sama dengan Citilink Indonesia dan Angkasa Pura Logistik. INACA (Indonesia National Air Carriers Association) memang menyerahkan keputusannya pada masing-masing airline asal risk base approach-nya bisa diterima.
Kalau melihat kenyataannya pada zaman now ini, kita tak bisa membendung pergerakan bisnis berbasis aplikasi digital itu. “Saya sampai gundah gulana waktu tahu ada bisnis seperti itu. Maka saya cari-cari tahu, bagaimana ini?” ujar M Alwi, Kepala Pusat Litbang Transportasi Udara.
Alwi pun mendapatkan jawabannya, tidak ada yang salah dengan pergerakan yang dimotori start up Tips itu. Namun yang menjadi konsentrasinya adalah bagaimana barang yang dititipkan pada penumpang itu aman. Maka FGD bertema “Pengawasan Keamanan terhadap Pemanfaatan Ruang Bagasi Tercatat Penumpang Pesawat Udara yang Tak Terpakai” pun digelar untuk mendapatkan masukan positif.
Tips pun sudah melakukan uji coba sebulan lalu dengan response yang positif. Maka pada 8 September 2018, layanan Tips akan diluncurkan.
Setidaknya ada langkah yang konkret dari regulator agar regulasinya nanti tak tertinggal jauh dan kalang kabut ketika kemudian terjadi kisruh. Disruptive era memang menghasilkan disruptive innovation.
Foto: Reni