Malaysia Airlines diberitakan masih terus mengalami kesulitan finansial walau telah menerima dana talangan senilai $ 1,46 miliar (sekitar Rp20,4 triliun) selama empat tahun terakhir di bawah program restrukturisasi besar-besaran. Namun suntikan dana ini seperti tak berpengaruh banyak pada kondisi bisnis Malaysia Airlines. Diprediksi, pada masa selanjutnya, Malaysia Airlines masih akan berdarah-darah.
Kepala eksekutif Malaysia Airlines Izham Ismail, dikutip AINOnline, mengatakan bahwa proyeksi laba untuk 2019 berdasarkan kondisi pasar yang berlaku selama Rencana Pemulihan Malaysia Airlines (MRP) 2015 terbukti tidak relevan. Ia menjelaskan, kondisi maskapai justru memburuk selama empat tahun terakhir. Hal ini diperburuk oleh depresiasi mata uang lokal dan meningkatnya harga bahan bakar. Maskapai flag carrier Malaysia ini juga mengakui adanya tingkat kompetisi dan kapasitas kursi yang berlebih di kawasan menjadi penyebab tambahan. Meski demikian, Izham mengatakan bahwa Malaysia Airlines masih berkeinginan untuk mengembangkan jaringan bisnisnya di Asia Pasifik dengan menggunakan armada yang disederhanakan. Saat ini, Malaysia Airlines mengoperasikan 80 pesawat yang terdiri dari: enam Airbus A380, enam A350-900, 15 A330-300, enam A330-200s, dan 53 737-800s.
Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamed mengatakan pemerintah akan menjual maskapai kepada pihak yang tertarik. Sementara itu, Pemerintah Malaysia telah menerima proposal dari empat perusahaan lokal untuk mengelola maskapai. Salah satunya, dari operator helikopter yang berbasis di Kuala Lumpur, Weststar Aviation.
Mahathir juga mengatakan pemerintah harus mempelajari proposal dengan hati-hati mengingat manajemen Malaysia Maskapai telah berubah beberapa kali selama bertahun-tahun tetapi tidak ada yang memberikan hasil yang diinginkan. Tentang mengapa Malaysia Airlines terus merugi, Mahathir mengatakan persaingan ketat di pasar, terutama dari maskapai berbiaya rendah.
Tahun 2018, Malaysia Airlines rugi UD$ 198 juta pada 2018. Proyeksinya, tahun 2019 ini kerugiannya akan lebih besar.