IndoAviation – Prototipe pesawat tempur buatan Korea Selatan, KF-21 Boramae versi kursi ganda, sudah melakukan uji terbang perdana, 20 Februari 2023 lalu. Saat itu, KF-21 Boramae terbang selama sekitar 34 menit.
Penerbangan uji coba itu berlangsung di markas Wing Latih Tempur ke-3 Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF) di Bandara Sacheon (HIN), Korea Selatan.
Saat terbang perdana hari itu, pesawat yang memiliki dua kursi pilot itu hanya diterbangkan oleh seorang pilot uji dari Grup Evaluasi Uji 52. Alasannya, penerbangan saat itu hanya untuk menguji stabilitas pesawat.
Pesawat yang diuji terbang itu merupakan prototipe keempat dari pesawat tempur KF-21 generasi 4,5. Namun protipe keempat ini merupakan pesawat pertama yang memiliki konfigurasi kokpit dengan dua kursi. Nantinya, peran utama varian ini adalah untuk misi pelatihan.
Pesawat tempur ini menggunakan dua mesin F414 yang dibuat oleh GE Aviation. Mesin yang sama juga digunakan pada F/A-18E/F Super Hornets dan Saab JAS 39E/F Gripens.
Prototipe KF-21 pertama melakukan penerbangan perdana pada 19 Juli 2022.
Pesawat juga telah berhasil terbang dalam kecepatan supersonik pada uji penerbangan tanggal 17 Januari 2023.
Produksi massal pesawat tempur KF-21 Korea Selatan diperkirakan akan dimulai pada tahun 2026.
ROKAF berharap dapat mulai menerima 120 pesawat tempur KF-21 pada tahun 2032. Pesawat ini nantinya akan dipakai untuk menggantikan pesawat tempur F-4E dan F-5E AU Korea Selatan yang segera dipensiunkan.
KF-21 Boramae merupakan hasil dari program pengembangan KF-X yang dikembangkan bersama antara Korea Selatan dan Indonesia.
Kedua negara meneken perjanjian kerja sama kesepakatan pembagian ongkos produksi jet tempur KFX/IFX pada 2014. Dalam kontrak kerja sama itu, Pemerintah Korsel menanggung 60 persen pembiayaan proyek, kemudian sisanya dibagi rata antara Pemerintah Indonesia dan KAI masing-masing 20 persen.
Perjanjian itu juga meliputi kerja sama rekayasa teknik dan pengembangan.
Dua tahun kemudian, Pemerintah Indonesia melalui PT Dirgantara Indonesia dan Korea Aerospace Industries (KAI) meneken kesepakatan pembagian tugas.
Kesepakatan itu mengatur tentang porsi keterlibatan PT DI dalam program jet tempur terkait dengan desain, data teknis, spesifikasi, informasi kemampuan, pengembangan purwarupa, pembuatan komponen, serta pengujian dan sertifikasi.