Keuangan Membaik, Sriwijaya Air Bakal Tambah Pesawat?

Direktur Niaga Sriwijaya Air, Joseph Dajoe K. Tendean mengatakan bahwa tahun lalu maskapai sedikit mengalami kesulitan keuangan. Tahun lalu pun maskapai mengalami kerugian sebesar Rp1,2 trilyun.

Setelah bergabung dengan Grup Garuda Indonesia, Sriwijaya Air kini telah mengalami pertumbuhan pendapatan.

Joseph mengatakan, tahun ini maskapai juga menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 30 persen. Namun dia enggan menyebutkan persentase target laba 2019.

Meski keuangan perusahaan telah membaik dan telah mengefisiensikan rute-rute penerbangan yang tidak menguntungkan, tahun ini Sriwijaya Air belum berencana melakukan penambahan armada pesawat.

“Tahun ini kita masih belum ada rencana untuk melakukan penambahan pesawat. Bahkan masih bisa dibilang ‘berbenah’ di produksi kita, terutama di kapasitas manajemen kita,” ungkap Joseph kepada IndoAviation, Senin (15/7/2019) siang di Jakarta.

“Jadi memang Sriwijaya Air tahun lalu agak sedikit dalam kesulitan (keuangan). Makanya segala timnya kita perbaiki, termasuk juga di produksi.”

Dia menjelaskan, lini produksi kaitannya dengan penambahan pesawat. Saat ini durasi utilisasi armada maskapai bisa mencapai 9 jam per hari.

“Kita belum ada rencana melakukan penambahan pesawat. Kita hanya memaksimalkan berbagai sumber daya (pesawat) yang ada untuk difokuskan pada rute-rute yang lebih menguntungkan,” terangnya.

Dia menjabarkan, ada sekitar 5-6 rute yang telah ditutup. Selain itu, maskapai juga menambah beberapa rute.

“Yang kita cut-off itu seperti Jakarta-Banyuwangi, Merauke, Nabire. Yang kita ganti itu kayak Medan-Surabaya baru kita mulai, kemudian Jakarta-Manado-Sorong, Surabaya-Samarinda. Yang kita tambah mungkin sekitar 4 rute,” jelasya.

“Jadi ada rute yang kita tutup atau yang kita kurangi. Jadi kita benar-benar lebih hati-hati di production line-nya,” tandasnya.

Sebagai informasi, saat ini Sriwijaya Air mengoperasikan sejumlah armada yang terdiri dari pesawat jenis Boeing 737-900ER, 737-800NG, 737-500W, 737-300, dan ATR 72-600.