Ketua Baru LVRI HBL Mantiri: Veteran Harus Berbangga Hati Jadi Veteran

Letjen TNI (Purn) Herman Bernhard Leopold (HBL) Mantiri terpilih menjadi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) LVRI untuk periode 2022-2027. Mantiri terpilih menggantikan Mayjen TNI (Purn) Saiful Sulun dalam Kongres XII Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) di Jakarta, 11-12 Oktober 2022.

Terus berjuang untuk mengisi kemerdekaan dengan membangun negeri dalam satu kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi semangat mantan Kepala Staf Umum (Kasum) ABRI ini dalam memimpin LVRI ke depan. Begitu memang yang menjadi harapan para veteran pada kongres tersebut.

“Seluruh veteran harus menyadari bahwa dirinya adalah anak kandung revolusi yang menjadikan terbentuknya NKRI yang sangat kita cintai. Maka veteran itu harus berbangga hati menjadi veteran dengan posisinya yang terhormat di tengah masyarakat,” kata Mantiri menjelang penutupan kongres, Rabu (12/10/2022).

Ditegaskannya pula, “Kita harus punya keyakinan sepenuhnya bahwa veteran adalah pancasilais sejati sebagai pewaris yang menjiwai dan mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.”

Menurut mantan Pangdam IX Udayana ini, veteran harus terhormat agar dihormati dengan menjaga tindak-tanduk dalam berkehidupan. “Ini sudah kita lakukan dan sekarang bagaimana kita menindaklanjutinya dengan tetap membela kebenaran,” ujarnya.

Di samping itu, kongres juga menyoroti permasalahan yang berpotensi memecah belah bangsa. Antara lain, adanya kelompok-kelompok radikal yang ingin mengganti dasar negara Pancasila dengan ideologi lain, baik itu liberalisme, komunisme, maupun paham agama.

“Hal itu membahayakan eksistensi bangsa dan negara, termasuk korupsi yang merajalela dan bisa merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Tak bisa dibiarkan begitu saja, sebaliknya kita perlu mengambil langkah-langkah antisipatif dan korektif untuk mengatasinya,” tutur Mantiri, yang pernah menjadi Dubes Indonesia di Singapura dan Ketua Umum PB FORKI.

Disampaikannya pula bahwa para pejuang anggota LVRI secara alamiah makin menyusut, khususnya veteran perang. Kini masih ada veteran pembela, yang pernah berjuang melawan pihak asing dalam operasi Dwikora, Trikora, dan Seroja, juga veteran perdamaian yang masih aktif dalam misi perdamaian PBB. LVRI juga memiliki Pemuda Panca Marga (PPM) sebagai “anak kandung” veteran.

“Kita bangga jadi veteran karena tidak semua orang bisa. Kebanggaan itu bukan hanya karena memiliki harta dan tahta. Berbahagialah pula orang yang membawa perdamaian,” tutur Mantiri.

Di sisi lain, kesejahteraan para veteran terus diperjuangkan, dengan harapan bisa masuk dalam APBN dan APBD. Kata Mantiri, “Saat ini mungkin masih belum bisa terwujud. Namun sudah ada janji-janji yang disampaikan dan kita harus sabar karena sabar itu subur. Karena kita juga harus tahu kondisi negara kita.”

Kongres XII LVRI ditutup oleh Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Dadang Hendrayudha menggantikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang mendadak mendapat tugas negara ke luar negeri. Dalam sambutan Menhan dikatakan, jiwa dan semangat nilai-nilai perjuangan tahun 1945 perlu diwariskan agar negara lestari dan kokoh demi tegaknya NKRI.

“Semangat itu tidak akan luntur dengan adanya para veteran sebagai pelopor dan contoh untuk melaksanakan misi utama yang luhur dalam mewariskan jiwa dan semangat nilai-nilai perjuangan 1945 kepada para penerus bangsa,” ucap Dadang.

Disampaikannya bahwa warisan itu bisa menjadi daya tangkal terhadap segala aspek kehidupan dan sepak terjang untuk menghasilkan inovasi-inovasi dan karya terbaik bangsa. “Hal ini juga merupakan salah satu wujud dari bela negara,” ujar Dadang.







Foto: Indo Aviation