Kemenhub Jadikan Bandara Nop Deliat Sebagai Hub di Tengah Papua

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan membuat bandara Nop Deliat di Dekai Yahukimo, Papua sebagai bandara penghubung (hub) dari dan menuju daerah-daerah di tengah pulau Papua. Nantinya Bandara Dekai ini akan menunjang Bandara Wamena, yang juga berada di pertengahan pulau Papua.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi usai mengadakan Rapat Koordinasi Pembangunan Infrastruktur di Provinsi Papua bersama 13 Bupati di Provinsi Papua dan pihak berkepentinggan lainnya di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Ahad (13/10/2019).

“Kalau sekarang ini tengah Papua itu diwakili oleh Wamena, tapi posisi Wamena di ketinggian dan sudah overloaded. Bandara Dekai panjang landasan pacunya sudah 2300 m, bisa sampai 2500 m, dan tanahnya flat, ideal sekali. Yang akan datang kita inginkan distribusi logistik itu tidak hanya dari Timika, Jayapura dan Wamena, tetapi juga dari dan ke Dekai,” kata Budi.

Budi menyebutkan, dirinya memilih Dekai sebagai bandara hub karena bandara itu bisa dicapai dari arah selatan melalui dua tempat, yakni dari Asmat dan dari Mappi melalui sungai. Budi menilai, kapasitasnya bandara ini besar sehingga pola distribusi logistik ke tengah Papua menjadi lebih bagus.

Kata Budi, untuk mengembangkan Bandara Wamena investasi yang dibutuhkan sebesar Rp1,8triliun. Dia menilai angka tersebut sangat besar. Oleh sebab itu Budi ingin agar Dekai dapat mensubstitusi Wamena.

“Tetapi kalaupun akan dikembangkan, kita akan batasi sesuai dengan kemampuan. Kita tidak akan memaksakan suatu rekayasa konstruksi yang mahal. Saat ini Bandara Dekai sudah jadi dengan runway sepanjang 2300 m. Saya sudah ke sana dan bahkan sudah meninjau sampai ke Pelabuhan Lokon, yang nantinya sampai ke Asmat. Jadi itu ideal sekali karena jumlah tonase yang dapat diangkat itu 200 ton, lalu dibawa dengan mobil cuma 45 km dan jalannya sudah besar. Setelah itu kita dengan pesawat-pesawat kecil, sudah dekat cuma 15 menit,” jelas Budi.