Kembangkan Dua Bandara di Jateng, Kemenhub Siapkan Dana Rp142M

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan dana sebesar Rp142miliar untuk mengembangkan dua bandara di Jawa Tengah (Jateng). Kedua bandara itu adalah Ngloram di Cepu, Blora dan Dewadaru di Karimunjawa, Jepara.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti merinci, pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp46miliar untuk Bandara Ngloram pada tahun ini dan untuk tahun 2020 ditambah menjadi Rp76miliar.

Sedangkan untuk Bandara Dewadaru, telah disiapkan anggaran sebesar Rp9miliar pada tahun ini, dan akan ditambah Rp11miliar di tahun 2020.

Polana mengatakan bahwa keseluruhan dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Di akhir Desember 2019 sudah bisa dioperasikan dengan panjang runway 1.200 meter,” kata Polana di Jakarta, Jum’at (18/10/2019).

Polana berharap pengembangan kedua Bandara ini akan semakin mengoptimalkan pelayanan angkutan udara di wilayah itu. Pada tahap ultimate, kedua bandara ini nantinya akan memiliki panjang landas pacu yang sama, yaitu 1.600 meter. Pekerjaannya ditargetkan selesai pada tahun 2020.

Polana menjelaskan, jika sudah rampung, apron Bandara Dewadaru dapat menampung 2 pesawat sejenis ATR-72, sedangkan Bandara Ngloram kapasitas apron baru hanya untuk 1 pesawat sejenis ATR-72.

Pada sisi darat, kapasitas terminal penumpang di Bandara Ngloram mencapai 150.000 orang per tahun. Sementara Bandara Dewadaru saat ini terminalnya seluas 120 meter persegi dan akan dikembangkan menjadi 220 meter persegi atau dapat menampung sekitar 500 penumpang pada jam sibuk.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pengembangan kedua bandara tersebut akan semakin meningkatkan konektivitas transportasi dan diharapkan dapat mendorong sektor pariwisata di Jateng.

“Dua bandara ini penting untuk kita berikan dukungan, karena Karimunjawa adalah daerah wisata yang sangat potensial dan di bandara di Ngloram ini merupakan pusat kegiatan minyak. Banyak kegiatan bisnis di sana sehingga kita harus fasilitasi,” terang Budi.

Dalam melakukan pengembangan dua bandara ini, kata Budi, Kemenhub turut melibatkan masyarakat dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) melalui perlombaan desain bandara yang diikuti sejumlah arsitek Tanah Air.

“Nantinya pesawat ATR-72 itu bisa terbang kesana, sementara saat ini tidak bisa dan kondisi terminalnya tidak representatif. Jadi desainnya akan kita buat lebih cantik. Sekarang ini mau tender. Pada Tahun 2020 itu akan dikerjakan,” tandasnya.