Demi mendukung kegiatan patroli di perairan Labuan Bajo, Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) akan menambah jumlah kapal patroli pada tahun 2020. “Kami akan mengevaluasi dan meningkatkan aspek keamanan pelayaran di Labuan Bajo dengan menambah jumlah armada kapal patroli, serta meningkatkan kualitas dan kesejahteraan awak kapal,” ujar Ahmad Direktur KPLP dalam diskusi santai bersama Forum Wartawan Perhubungan (Forwahub) di Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Berapa jumlah penambahan kapal patroli di Labuan Bajo, belum disebutkan rinciannya. Namun Ahmad mengatakan, Ditjen Perhubungan Laut juga akan menyiapkan Kampanye Keamanan Pelayaran di Labuan Bajo bekerja sama dengan Australia.
“Pihak Australia tertarik dengan kampanye itu, sehingga perlu juga diberikan edukasi kepada petugas, operator kapal, dan masyarakat, akan pentingnya keselamatan dan keamanan pelayaran,” jelas Ahmad.
Labuan Bajo menjadi salah satu proyek percontohan untuk kampanye tersebut. Selanjutnya, kampanye akan dilaksanakan di beberapa destinasi unggulan lain dengan prioritas destinasi wisata lima Bali Baru. Selain Labuan Bajo, destinasi wisata lima Bali Baru adalah Danau Toba, Mandalika, Borobudur, dan Likupang.
Kampanye keselamatan dan keamanan pelayaran,kata Ahmad, akan memberikan peningkatan keamanan dan kenyamanan bagi para wisatawan. Dengan begitu, wisatawan merasa aman berkunjung ke Indonesia.
Menurut Ahmad, Direktorat KPLP selain fokus pada keselamatan dan keamanan pelayaran, juga melaksanakan fungsi penegakan hukum. “Saat ini KPLP memiliki 400 Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang sudah bersertifikasi dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, Direktorat KPLP memiliki program untuk meningkatkan kapasitas tenaga auditor, Port State Control Officer (PSCO), awak kapal, dan jabatan fungsional tertentu lainnya. Jabatan fungsional tertentu dan awak kapal menjadi prioritas dibandingkan jabatan struktural dalam hal pemberian pendidikan dan pelatihan.