Assalamualaikum semua …
Kampanye simpatik keselamatan dan keamanan penerbangan sudah digemakan pada 10 Februari 2019. Kampanye dilaksanakan serentak di 10 bandara yang jadi kantor pusat Otoritas Bandar Udara (OBU) Ditjen Perhubungan Udara. Sayangnya, baru seminggu Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti menyuarakan penerbangan selamat, aman, dan nyaman selamanya, pesawat Lion Air mengalami insiden.
Memang belum ada jawaban kenapa pesawat Boeing 737-800NG beregistrasi PK-LPS itu overrun di landasan pacu Bandara Internasional Supadio, Pontianak, kemarin (16/2/2019). Insiden itu akan diinvestigasi KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi). Executive General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Supadio Jon Mukhtar Rita mengatakan, saat itu hujan deras dan pesawat keluar landasan sejauh 1 meter dari ujung runway 15.
Tadi (17/2/2019) pukul 18.20, kami mendarat di Bandara Internasional Supadio, Pontianak, dengan JT 686 dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pesawat Boeing 737-800NG mendarat di landasan basah karena hujan tapi sudah agak reda sampai ujung runway 33. Sementara JT 714 (16/2/2019) itu mendarat menuju runway 15, barangkali karena arah angin dan hujan deras itu.
Di terminal kedatangan, saya bertemu tim investigasi KNKT, salah satunya dengan investigator Capt Chaerudin. Mereka juga baru tiba dan akan meginvestigasi insiden JT 714 (16/2/2019) itu.
Kejadian tersebut bukan accident atau kecelakaan yang menelan korban jiwa. Namun sekecil apa pun kejadiannya, kecelakaan kecil (incident) itu harus diinvestigasi, yang hasilnya nanti sebagai pembelajaran dan agar tidak terjadi insiden serupa. Insiden itu juga berdampak ekonomi karena bandara sempat ditutup dan beberapa penerbangan tak bisa mendarat.
Apalagi insiden itu terjadi pada Lion Air, yang pada 29 Oktober 2018 mengalami kecelakaan di Tanjung Karawang dan menelan korban jiwa 189 awak & penumpang. Topiknya menjadi lebih hangat karena sebelumnya ada pesawat yang RTB (return to base) di Makassar dan kejadian unik, katanya ditemukan kalajengking di dalam kabin pesawat Lion Air penerbangan Pekanbaru-Jakarta.
Lion Air yang jadi perhatian barangkali selayaknya bersyukur untuk terus meningkatkan seluruh aspek operasional dan layanannya. Ini seperti ungkapan nasehat Ketua KNKT pertama Oetarjo Diran almarhum pada saya bahwa melakukan apa pun harus fokus dan teruslah berkarya dengan profesional apapun kritikan dari luar. Kalau berhasil melewatinya, berhasil pulalah kita.
Keberhasilan Lion Air kemudian adalah bisa mengubah citranya. Dari penerbangan yang sering delayed dan memgalami insiden, menjadi maskapai dengan OTP tinggi serta tingkat keselamatan, keamanan, dan kenyamanan yang sesuai regulasi dan diharapkan pengguna jasanya..
Kampanye keselamatan penerbangan pun bukanlah sekadar kampanye yang sia-sia. Namun bisa membuahkan hasil bahwa penerbangan selamat, aman, dan nyaman selamanya bukan sekadar kata-kata.