Jumlah penumpang pesawat terbang pada tahun 2018 menurun dibandingkan tahun 2017. Tahun 2018 jumlahnya 126 juta penumpang, sementara tahun 2017 lebih banyak sekitar 2 juta orang atau 128 juta penumpang.
Demikian diungkapkan Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti para acara “Coffee Morning Ditjen Perhubungan Udara bersama Media” di Jakarta, Jumat (1/2/2019). “Kalau target jumlah penumpang tahun 2019 sebesar 162 juta orang,” katanya. Target ini mengacu pada target tahun 2018 sebesar 142 juta penumpang atau naik 14%.
Kalau tahun 2018 hanya 126 juta penumpang, apakah target 162 juta penumpang tahun 2019 atau naik 28,6% bisa terwujud? Apalagi seperti diungkapkan anggota Ombudsman Alvin Lie bahwa saat masa sibuk akhir tahun 2018 penumpang menurun 9,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2017. Periode ini biasanya menjadi indikasi naik-turunnya penumpang tahun berikutnya.
Rupanya penurunan juga terjadi pada angkutan kargo udara, yang terealisasi 1,12 juta ton tahun 2018. Target 1,24juta ton pun tidak tercapai. Padahal tahun 2017 mencapai 1,15 juta ton. Sementara tahun 2019 targetnya adalah 1,29 juta ton.
Tingkat ketepatan waktu penerbangan (OTP, on time performance) tahun 2018 juga tak mencapai target 87%. Realisasinya hanya 78,53%. Tahun 2019 target OTP 88%.