Jet Tempur Tanpa Awak Bayraktar Kizilelma Sudah Terbang

IndoAviation – Drone tempur Bayraktar Kizilelma, yang dipasarkan oleh Baykar Turki sebagai “jet tempur tak berawak”, telah menyelesaikan penerbangan pertamanya.

Berita tersebut dibagikan melalui Twitter pada 14 Desember 2022, oleh Selçuk Bayraktar, Ketua Dewan dan Chief Technology Officer Baykar.

Penerbangan itu tampaknya berlangsung di Pusat Pelatihan dan Tes Penerbangan Akinci di Corlu, Turki barat laut.

Pertama kali diumumkan pada Juli 2021, Kizilelma dikembangkan sebagai pesawat tempur tak berawak siluman dengan karakteristik yang mirip dengan jet tempur biasa.

Menurut Baykar, Kizilelma berkecepatan supersonik dan memiliki karakteristik manuver yang baik.

Dengan berat lepas landas maksimum 6 ton, drone tersebut direncanakan memiliki kapasitas muatan 1.500 kilogram. Ini akan mampu melakukan misi udara-ke-darat dan udara-ke-udara.

Pesawat tak berawak ini dirancang untuk dapat beroperasi dari kapal induk. Dengan demikian, pesawat juga dirancang  untuk mendarat dan lepas landas di landasan pacu pendek.

Pada akhirnya nanti, Baykar harus beroperasi dari kapal induk  TCG Anadolu, yang saat ini sedang melakukan uji layar.

 

TCG Anadolu awalnya didesain juga untuk membawa pesawat tempur F-35B buatan AS. Namun rencana ini gagal karena Turki dikeluarkan dari program Joint Strike Fighter. Alasannya sangat politis, karena Turki telah membeli sistem rudal S-400 dari Rusia.

Kizilelma mirip dengan beberapa desain yang saat ini sedang dikembangkan oleh pabrikan lain, seperti Kratos XQ-58 Valkyrie buatan AS, atau Sukhoi S-70 Okhotnik Rusia.

Konsep drone tanpa awak buatan Turki ini mirip dengan konsep inti  jet tempur generasi keenam.

Selain punya karakteristik siluman dan jaringan yang canggih.

Program seperti NGAD Amerika atau FCAS Eropa dan Tempest menempatkan jet berawak hanya sebagai salah satu komponen dari sistem yang luas yang mencakup beberapa pesawat tak berawak berperforma tinggi.