IndoAviation – Terminal kargo dan pos internasional di Bandara Juanda, Surabaya, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, dioperasikan PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) Tbk.
JAS merupakan pemenang seleksi mitra usaha jasa terkait bidang kargo dan pos (Cargo Terminal Operator/CTO) di Bandara Juanda dan Bandara Ngurah Rai, yang dikelola PT Angkasa Pura (AP) I. Secara resmi, JAS akan mengoperasikan terminal kargo di dua bandara tersebut dalam lima tahun ke depan.
CEO JAS, Adji Gunawan mengatakan, JAS akan mengoptimalkan bisnis kargo melalui transformasi teknologi dan keandalan dalam bisnis jaringan layanan kargo (network cargo business) dengan sistem penanganan kargo semi-otomatis (semi-automatic warehouse system).
“JAS memiliki komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa. Salah satunya dengan terus mengembangkan teknologi dalam sistem penanganan di gudang kargo bandara,” ujar Adji ketika berbincang dengan media, Kamis (30/3/2023).

Pengembangan teknologi digitalisasi sudah diterapkan JAS sebagai perusahaan ground handling di bandara. Untuk penanganan kargo pun sudah diterapkan sistem teknologi terintegrasi di seluruh bandara yang ditangani JAS.
“Di kantor pusat kami di kawasan Soewarna (Bandara Soekarno-Hatta) sudah diimplementasikan control center-nya, sehingga kita bisa lihat aktivitas penanganan kargo di bandara-bandara yang JAS tangani,” kata Adji.
Vice President Cargo Service JAS, Heri Lukmanto menjelaskan, JAS mengimplementasikan JAS Control Center sebagai pusat kendali untuk memantau dan mengontrol seluruh kegiatan operasional di terminal kargo dan pos.
“JAS Control Center ini memanfaatkan tekonologi digital Centralized Customer Service untuk meningkatkan kualitas layanan pelanggan dan fasilitas gudang pendingin atau cold storage,” kata Heri.
Heri menambahkan, untuk meningkatkan standar keamanan, JAS juga menyediakan x-ray dengan teknologi dual view dan CCTV. Di terminal kargo Ngurah Rai yang seluas 3.000 meter persegi terdapat tiga x-ray dan 72 CCTV.
Tentang sistem penanganan kargo semi-otomatis, kata Heri, sistem ini menerapkan teknologi staging roller dan cargo lift. Dengan diterapkannya semi-automatic warehouse system, akan berdampak positif pada kapasitas layanan penampungan kargo.
Sebelumnya, pada inaugurasi Terminal Kargo dan Pos Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Jumat (10/3/2023),
Direktur Komersial dan Pelayanan AP I, Dendi T. Danianto menyampaikan, inovasi dari JAS merupakan jawaban atas tantangan untuk mengoperasikan terminal kargo dan pos berstandar global.
“Inovasi yang diterapkan JAS merupakan jawaban untuk meningkatkan level of service, efisiensi, kualitas layanan terminal kargo, serta operasional terminal kargo dan pos berstandar global,” ujarnya.
JAS memang berupaya untuk terus berinovasi. Seperti yang sedang diujcoba saat ini adalah pelayanan multi moda dalam sistem angkutan kargo di Bandara Juanda.
Adji menyampaikan, layanan kargo multi moda ini melibatkan maskapai Turkish Airlines yang mendarat di Bandara Juanda. Kargo dari Juanda yang akan diterbangkan ke berbagai tempat, khususnya rute internasional, akan diangkut truk ke Bandara Ngurah Rai.
“Pelayanan multi moda ini masih dalam tahap uji coba, sebelum dikembangkan ke bandara-bandara lain yang disinggahi maskapai mitra bisnis JAS,” ucap Adji.
Heri menambahkan, layanan multi moda merupakan inisiatif JAS dan untuk moda udara-darat baru satu-satunya di Indonesia. Barang-barang dari pesawat terbang di satu bandara dialihkan ke truk, yang akan mengangkutnya melalui darat dan penyeberangan, untuk sampai ke bandara lainnya.
“Truk angkutan kargo udara yang digunakan didesain khusus. Dilengkapi perangkat pemantau untuk memantau perjalanannya. Untuk sementara, kami baru mengoperasikan tiga truk, ” ungkap Heri.