Stasiun Mateorologi Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang menyebutkan bahwa jarak pandang sempat menurun drastis akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejjumlah wilayah Sumatera Selatan (Seumsel), Kamis (24/10/2019).
Pada pukul 04.00-06.00 WIB, jarak pandang berkisar antara 700-900 meter karena tertutup kabut asap. Hal ini mengakibatkan delapan penerbangan di Bandara SMB II terpaksa tertunda. Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Bambang Beny Setiaji.
Menurut Bambang, kabut asap yang datang menyelimuti Kota Palembang disebankan angin permukaan yang bergerak dari arah Timur ke Tenggara dengan kecepatan 5-20 knot (9-37 km/jam).
Selain itu, sejumlah titik panas di wilayah tenggara Kota Palembang, juga berkontribusi terhadap pekatnya sebaran asap, seperti Banyuasin, Pampangan, Pedamaran, Tulung Selapan, Cengal, Lempung dan Pematang Panggang.
“Intensitas asap meningkat pada pagi hari dan sore karena labilitas udara pada waktu tersebut. Sumber dari AirNav, ada delapan penerbangan yang delay,” terang Bambang.
Bambang mengatakan, kondisi asap masih akan terjadi di wilayah Sumsel. Sebab, jumlah titik panas yang signifikan belum terpapar hujan yang cukup untuk memadamkan lahan gambut yang terbakar. Selain itu, potensi asap diperkirakan akan tetap terjadi di Palembang selama dua hari ke depan karena hujan belum turun.
“Potensi hujan baru akan terjadi pada 27-29 Oktober 2019 di wilayah Sumsel dengan kriteria hujan sedang-lebat,” ujar dia.
Selama kondisi asap berlangsung, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker ketika berkegiatan di luar ruangan.
“Masyarakat juga harus berhati-hati ketika berkendara pada pukul 04.00-08. 00 WIB dan pukul 16.00-20.00 WIB. Karena udara akan terasa lebih terik pada siang hari karena posisi matahari berada di ekuator,” tandasnya.