Membudayakan jalan kaki dan memanfaatkan angkutan umum massal dikampanyekan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) melalui kegiatan “Jalan Hijau”, yang akan berlangsung 19-22 Agustus 2019. Kampanye ini untuk mengajak partisipasi publik dalam mewujudkan sistem transportasi berkelanjutan.
“Kampanye Jalan Hijau ini terkait dengan keberlanjutan transportasi yang ramah lingkungan,” kata Bambang Prihartono, Kepala BPTJ Kementerian Perhubungan dalam acara press background bertema “Transportasi berkelanjutan dalam sistem transportasi perkotaan di Jabodetabek” di Jakarta, Jumat (16/9/2019).
Disebutkan bahwa dalam sistem transportasi perkotaan berbasis angkutan umum massal, non motorized transportation (NMT) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari penggunaan angkutan umum massal yang berbasis jalan (bus) dan rel (kereta komuter atau KRL, MRT, LRT).
NMT berupa berjalan kaki atau bersepeda itu dapat dilakukan pada tahapan first mile dan last mile. First mile merupakan tahap pada saat dari titik awal berangkat menuju angkutan umum massal terdekat. Sementara last mile adalah perpindahan dari angkutan umum massal menuju titik akhir tujuan.
Penggunaan angkutan umum massal yang diikuti dengan jalan kaki merupakan salah satu perwujudan konkret dari transportasi massal yang berkelanjutan atau ramah lingkungan. Dampak positifnya bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan kendaraan bermotor lanjutan. Ujungnya akan berdampak pada pengurangan kemacetan serta berkurangnya kadar emisi gas buang untuk meningkatkan kualitas udara perkotaan.
Kepala Bagian Humas BPTJ, Budi Rahardjo menjelaskan, kegiatan kampanye Jalan Hijau akan dilaksanakan di Jakarta, Bekasi, dan Depok. “Di Jakarta kita akan berjalan kaki dari Stasiun Juanda, juga dari Stasiun Dukuh Atas atau Sudirman. Di Bekasi di kawasan Simpang BCD, sementara Depok di kawasan Margonda,” ucapnya.
Pada kegiatan tersebut, BPTJ akan menyampaikan apresiasi kepada para pejalan kaki yang sudah memanfaatkan angkutan umum massal. Di samping itu, kepada masyarakat yang masih menggunakan kendaraan pribadi disampaikan pula pesan persuasif agar mau beralih ke angkutan umum massal.
“Seiring dengan kampanye Jalan Hijau, angkutan umum bus listrik juga akan diberi pelat hijau,” ucap Bambang.
Foto: jakartamrt.com