Ini Terobosan GMF untuk Genjot Pendapatan di Sisa Tahun 2019

Meski pendapatan Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF) pada paruh pertama 2019 naik sebesar 10,3%, perusahaan terus berupaya untuk meningkatkan pencapaian pendapatan di sisa tahun 2019.

Pada semester I 2019, GMF membukukan pendapatan sebesar US$246,3juta. Angka ini mengalami peningkatan dibanding tahun lalu yang hanya sebesar US$223,3juta.

Sebagian besar pendapatan datang dari segmen repair dan overhaul, yakni sebesar US$207,4juta. Perawatan mesin menjadi segmen yang menyumbang pertumbuhan pendapatan tertinggi.

Keunggulan segmen tersebut menjadi langkah perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas dari segmen mesin.

Direktur Utama GMF, Tazar Marta Kurniawan menjelaskan, saat ini profitabilitas mesin dipengaruhi oleh utilisasi dari kapasitas terpasang, namun inhouse capability belum optimal.

“Pengembangan inhouse capability ini harus terus kami lakukan karena untuk menarik devisa negara yang selama ini keluar dan diharapkan dapat mendorong profitability segmen engine terus bertumbuh,” kata Tazar di Garuda City Center Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (29/8/2019) sore.

Tazar menjelaskan, profitabilitas akan mencapai optimal jika telah mencapai lebih dari 100 engine shop visit per tahun. GMF mencanangkan target itu akan tercapai pada tahun 2021.

Saat ini perusahaan tengah berusaha menyeimbangkan komposisi portofolio bisnis MRO. Langkah yang dilakukan dengan meningkatkan kapasitas airframe maintenance,  yang mana segmen jni juga memiliki profitability yang tinggi.

Tazar mengungkapkan, hal ini mulai dilakukan dengan menjalankan ekspansi ke beberapa area domestik maupun internasional melalui skema partnership. Pasar internasional dan diversifikasi bisnis juga menjadi langkah GMF dalam mengurangi resiko bisnis dan meningkatkan profitability perusahaan.

“Hal ini ditandai dengan meningkatnya komposisi pendapatan non-afiliasi dari 45% menjadi 49% (1H19 vs. 1H18). Komposisi pendapatan dari pelanggan internasional juga tercatat meningkat dari 19% menjadi 21% (1H19 vs. 1H18).”

Tidak hanya itu, sambungnya, mulai beroperasinya anak usaha GMFI seperti Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS) serta Garuda Energi Logistik dan Komersial (GELKo) sejak awal tahun 2019 lalu juga turut memberikan sumbangsih pendapatan sebesar USD8,7juta.