Assalamualaikum semua …Tonggak sejarah (milestone) kedua realisasi program N250 adalah hari ditetapkannya first part cutting, yakni tanggal 21 Agustus 1992. Hari itu bersamaan dengan ulang tahun Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) ke-16.
Mengingatkan kembali bahwa milestone pertama adalah hari diumumkannya program N250 kepada publik pada Juni 1989, sewaktu berlangsungnya Paris Air Show kedelapan di Le Bourget, Prancis.
First part cutting adalah pemotongan komponen pertama pesawat N250. Dengan dilaksanakannya first part cutting, berarti gambar-gambar yang dipersiapkan di bagian teknologi dan desain siap untuk masuk dalam implementasi pembuatan pesawat terbang. Gambar-gambar desan hasil rancang bangun putra-putri Indonesia ini akan rampung pada akhir 1992.
Pemotongan perdana itu mengambil bagian dari komponen upper outboard wing panel atau pada bagian sayap paling atas. “Karena yang paling penting dari pesawat itu adalah bagian sayap,” ungkap BJ Habibie.
Komponen sayap pesawat yang menjadi primadona itu mempunyai panjang 7.310mm, lebar 810mm, dan tebal ujung 74mm. Pemotongan komponen sayap ini dilaksanakan di Machining Center (Divisi Pabrikasi) IPTN di Bandung.
Proses first part cutting diawali dengan diselesaikannya desain sebagian struktur utama pesawat terbang. Selanjutnya diteruskan ke bagian produksi melalui sistem software computer-aided three-dimensional interactive application (CATIA). Sistem ini untuk penggambaran desain struktur pesawat dalam tiga dimensi.
Data CATIA kemudian diolah menjadi suatu program komputer berisi langkah-langkah kerja untuk mesin yang akan digunakan untuk memotong komponen sayap itu. Pemeriksaan program tersebut menggunakan Vericut yang prosesnya divisualisasikan di layar komputer.
Langkah selanjutnya adalah menguji coba proses pemotongan langsung pada mesin profiler Cincinnati Milacron buatan Amerika Serikat. Pengujian ini menggunakan material uji yang disebut proofboard. Material sayap yang dipotong terbuat dari aluminium alloy. Jika uji coba ini dinyatakan baik, program tersebut siap digunakan langsung untuk memotong komponen yang sebenarnya.
Material yang digunakan pada pemotongan perdana ini bernilai sangat tinggi. Karena itu, dalam proses pengujiannya ditambah satu tahap lagi, yakni menggunakan material yang karakteristiknya mendekati material yang sebenarnya. Setelah uji coba berjalan baik, pemotongan dapat dilakukan pada material yang betul-betul akan digunakan sebagai komponen pesawat terbang.
First part cutting memiliki makna penting dalam pembuatan pesawat terbang yang baru. Kegiatan ini menandakan dimulainya suatu aktivitas yang menghasilkan produk nyata. Hal ini menunjukkan bahwa realisasi program N250 telah beralih dari proses rancang bangun ke proses produksi.
Dua tahun setelah first part cutting, ditargetkan pesawat terbang akan roll out atau pesawat keluar dari hanggar pabrik. “Kita membutuhkan tiga bulan untuk mengecek semua mesin setelah roll out, kemudian pesawat bisa terbang,” ungkap Habibie (Angkasa No.12 Tahun II September 1992).
Besok tentang mock up yang dibuat dari kayu ya dalam cerita kedua puluh dua (22).