Assalamualaikum semua …
Pada tahun 1990, BJ Habibie mencetuskan ide untuk menggunakan sistem fly-by-wire pada N250. Cetusan itu disampaikan ketika para perancangnya sedang mendesain ekor pesawat. Ekor horizontal atau elevator pesawat memang sempat berganti tempat.
Cerita Koordinator Kegiatan Perancangan Engineering N250, Jusman Sjafii Djamal, semula ekor elevator dipasang di bagian belakang badan pesawat. Letaknya sama seperti pada pesawat Fokker F-28 dan DC-9 dari McDonnell Douglas. Sebelum dipindah-tempatkan sempat terjadi perdebatan serius ketika merancang ekor dan kendali pesawat.
Pada akhir 1990, ada keputusan hasil uji operasi bahwa ekor horizontal yang dipasang di badan pesawat N250 itu tidak tepat. Maka diputuskan ekor horizontal itu dipindahkan tempatnya menjadi di bagian atas ekor vertikal. Jusman pun ingat betul, keputusan itu disetujui pada tahun 1991. “Waktu itu, Habibie jadi saksi pernikahan saya,” ucapnya.
Secara komputerisasi, konsep desain pesawat 30-50 penumpang bagusnya dengan ekor horizontal berada di atas ekor vertikal. Kalau tidak begitu, sling stream atau arus udara yang melewati sayap dan digerakkan oleh conveyor akan membuat ekor pesawat terbenam dan bekerja tidak maksimal.
Hasil perhitungan yang dilakukan oleh Hery Suyanto, salah seorang engineer, juga demikian. Catatannya, karena engine besar, ekor horizontal harus ditempatkan di ekor vertikal bagian atas.
Dari perhitungan itu juga diperoleh hasil, kalau mengendalikan ekor itu semata-mata oleh mekanikal dan kabel, pilot tak akan kuat. Maka pengendali itu harus dibantu oleh perangkat elektronik.
“Waktu itu diperdebatkan pemikiran tentang unit elektronik yang mengontrol permukaan kendali terbang,” ungkap Jusman.
Diceritakan pula bahwa sebagai Menteri Riset dan Teknologi, Habibie setiap akhir tahun diundang berbagai pihak untuk mengunjungi laboratorium teknologi di dunia. Pada akhir 1989, ia diundang ke Lucas Aerospace di Inggris dan Liebherr di Jerman. Kedua manufaktur ini memiliki laboratorium kendali electronic control system.
Di sana ada tata cara pengendalian secara digital yang bisa dikendalikan oleh small computer. Komputer kecil ini untuk membantu pilot agar punya kemampuan untuk menggerakkan ekor pesawat vertikal dan atau horizontal. Dari sinilah Habibie kemudian mencetuskan untuk menerapkan fly-by-wire pada pesawat N250.
Akhirnya diputuskan pula bahwa ekor elevator itu ditempatkan di atas sirip tegak. Model pesawat N250 dengan ekor elevator yang baru ini dipamerkan di Paris Air Show 1991 (Angkasa No.11 Tahun I Agustus 1991).
Lanjut besok dalam cerita kedua puluh satu (21) tentang first part cutting ya.