Assalamualaikum semua …
Lama tak jumpa dalam tulisan di Heedful ini. Mohon maaf ya dan sekarang saya akan mengisinya dengan tulisan menarik.
Di tengah #dirumahsaja untuk mencegah penyebaran Covid-19, mengenang “Jejak Emas Pembuatan N250 Upaya Menguasai Iptek Penerbangan” pasti mengasyikkan. Itu judul buku koleksi “Angkasa” yang kami buat tahun 2014. Dibantu beberapa teman, saya ditugaskan untuk menulis dan menyusunnya.
Ini pengantarnya: Apakah fakta perjuangan selama puluhan tahun akan dihentikan begitu saja? Kata-kata ini, walaupun tidak persis sama, pernah dilontarkan Prof.Dr.Ing. BJ Habibie (almarhum), ketika program N250 dan N2130 diberhentikan.
Program pembangunan pesawat terbang bukan hanya membuat pesawat terbang saja, tapi membangun teknologi tinggi menuju keunggulan bangsa. Hal ini yang menjadi nilai untuk melanjutkan cita-cita sejarah perjuangan bangsa sejak kemerdekaan, bahkan pada era perjuangan sebelumnya.
Faktanya memang program keunggulan bangsa itu sudah diberhentikan sejak belasan tahun lalu (tahun 2000). Kenyataannya pula sekarang kita sangat membutuhkan hasil-hasil dari teknologi tinggi itu, tapi tidak memilikinya.
Ketergantungan bangsa terhadap negara lain menjadi semakin besar dan tinggi. Indonesia, yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, sebagian besar hanya memiliki infrastruktur minimal. Kemampuan dalam teknologi transportasi udara, laut, dan telekomunikasi, pun belum dimiliki sepenuhnya.
Padahal merupakan fakta bahwa kita “hampir” menjadi bangsa yang unggul dengan berhasil membuat pesawat terbang yang diakui dunia. Pesawat N250 Gatotkoco dan N250-100 Krincingwesi sudah membukukan ratusan jam terbang serta memiliki performa prima untuk mendapatkan sertifikasi laik terbang dan diproduksi.
Kita memang tak bisa kembali ke masa lalu. Namun kita bisa menghidupkan lagi semangat keunggulan masa lalu untuk menciptakan inovasi baru, terutama dalam teknologi dirgantara.
Sungguh menggembirakan masih ada orang-orang yang penuh semangat untuk membangun kembali industri kedirgantaraan melalui pembangunan pesawat lagi. Ada N-219 Nurtanio yang terus maju dan menjadi kebanggaan PT Dirgantara Indonesia saat ini.