Indonesia-Australia Berencana Bangun Konektivitas Udara
Indonesia dan Australia berkomitmen memperkuat konektivitas antar kedua negara, salah satunya menjajaki peningkatan konektivitas antara Indonesia Bagian Timur dengan Australia Bagian Utara. Peningkatan konektivitas dengan mengkaji rute penerbangan perintis Nusa Tenggara Timur menuju Darwin. Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai bertemu sekaligus mengantar Perdana Menteri Australia Scott Morrison di Halim Perdanakusuma, Sabtu (1/9).
“Banyak sekali konektivitas antara Jakarta, Melbourne, Sydney, Bali. Ini harus kita tingkatkan karena memang dari Australia ingin menambah dari jumlah yang sudah ada sekarang. Kita tengah membahas penerbangan rute perintis antara NTT menuju Darwin yang rencananya diadakan tahun 2019,” terang Menhub Budi.
Sementara itu Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia, Kristiarto S. Legowo mengatakan konektivitas antara Indonesia dengan Australia menjadi isu penting yang dibahas dalam pertemuan dengan PM Australia.
“Secara spesifik telah disebut upaya peningkatan konektivitas antara Australia Utara dengan Indonesia Bagian Timur. Isu konektivitas menjadi yang utama, nanti menjadi area utama kerja sama antara Indonesia dan Australia. Dalam dokumen telah ditegaskan pengajuan konektivitas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan Indonesia Timur dan Australia Utara, di situ secara spesifik ditegaskan kemajuan link transportasi di kedua wilayah tersebut,” ujar Dubes Kristiarto.
Kerjasama bidang pendidikan
Lebih lanjut Menhub mengatakan kedua negara telah sepakat mengadakan kerjasama dalam bidang pendidikan.
“Kita berkesempatan untuk kerja sama dalam pendidikan baik formal maupun hal-hal yang berhubungan dengan Kemenhub. Kita sepakat kerjasama di semua lini dari darat, udara, kereta api maupun laut. Karena Australia memiliki kompetensi untuk dibagi dan kita juga memiliki kebutuhan tentang itu,” ujar Menhub Budi.
“Sebagai contoh kereta api, mereka cukup dalam dan kompeten di bidangnya jadi kita bisa banyak belajar seperti rel yang kecil (ukuran) di Australia masih dipakai. Untuk sektor laut juga banyak, karena mereka memiliki keahlian yang baik, sejarahnya Australia dan Indonesia Bagian Timur kan dekat,” tambah Menhub.
Menhub sangat mengapresiasi kunjungan PM Australia Scott Morrison. Menhub menilai Australia menaruh perhatian yang sangat besar kepada Indonesia. Pasalnya, Indonesia merupakan negara pertama yang dikunjungi PM Australia yang belum sepekan dilantik.
Related Post
More Stories
ASDP Prediksi Raih Laba Rp541Miliar Tahun 2022
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) optimis dapat mempertahankan kinerja keuangan positif perusahaan hingga akhir tahun 2022. Setelah berhasil mengantongi laba...
KNKT: Pelayaran Kapal Ikan Harus Segera Dibenahi, Cegah Kebakaran Kapal di Pelabuhan Perikanan
Ada 483 insiden kecelakaan kapal perikanan Indonesia pada kurun waktu 2018-2021. Demikian yang tercatat di Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)....
Garuda Mulai Mengembalikan Pesawat Bombardier CRJ-1000
Secara bertahap, Garuda Indonesia mulai mengembalikan pesawat Bombardier CRJ-1000, yang pernah dioperasikannya sejak tahun 2013. Hal ini merupakan bagian dari...
NC212i PTDI Terbang Ferry, Dipesan Thailand untuk Jadi Pesawat Rainmaking
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menyerahkan satu NC212i, yang dipesan Thailand untuk dioperasikan Department of Royal Rainmaking and Agricultural Aviation (DRRAA)....
AirNav Optimalkan Potensi Anak Muda Milenial sebagai Unggulan Pemberdayaan SDM
AirNav Indonesia memiliki mayoritas sumber daya manusia (SDM) berusia milenial. Agar potensi anak muda yang luar biasa ini lebih terekspos...
Usung New Smart Metropolis IKN, Menkominfo Jajaki Penerapan Teknologi Qualcomm
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, menjajaki penerapan teknologi Qualcomm, baik untuk smart new capital city di ibu...