Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carrier Assosiation/INACA) mengusulkan ke Kementerian Perhubungan untuk membuka kelas ekonomi premium dalam layanan maskapai penerbangan.
Ketua INACA Ari Askhara menyebutkan, pembukaan kelas baru ini diharapkan bisa menjadi pasar dan pendapatan baru bagi maskapai di tengah pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
“Kami akan usulkan kepada Kementerian Perhubungan untuk membuka kelas baru, ekonomi premium. Selama ini kelas ini sudah banyak di maskapai internasional seperti Singapore Airlines dan Cathay Pasific. Jadi kita agak ketinggalan,” ungkap Ari di Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Dari segi pelayanan, tentu kelas ekonomi premium ini lebih mewah dibandingkan kelas ekonomi. Namun pelayanan dan fasilitasnya masih berada di bawah kelas bisnis.
Ari mengatakan, sementara ini maskapai yang siap mengimplementasikan kelas baru ini adalah Garuda Indonesia. Kelas ini diklaim akan cocok diimplementasikan pada jenis pesawat wide body yang dimiliki maskapai pelat merah ini.
Ekonomi premium sendiri di dunia internasional digunakan untuk penerbangan menengah yang sekitar 5-6 jam dan juga penerbangan panjang sekitar 10-12 jam.
“Harganya, kalau biasanya kelas bisnis itu 2-3 kali lipat harga kelas ekonomi, nanti kelas ekonomi premium ini harganya sekitar 1,5 kali lipat dari kelas ekonomi. Kursinya juga lebih nyaman,” imbuhnya.
Sebagai langkah lanjut, INACA akan segera menyurati Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.