IMO Tawarkan Pelatihan bagi Perempuan Maritim Indonesia

Women in Aviation

Penguatan peran perempuan di industri maritim sangat penting dalam mendukung keberlanjutan dan kesuksesan di dunia modern, yang butuh keberagaman tenaga kerja. Maka International Maritime Organization (IMO) melalui program Women in Maritime memberikan banyak dukungan bagi perempuan di industri ini.

“Program ini memberikan beasiswa gender specific, memfasilitasi akses pelatihan teknis tingkat tinggi bagi perempuan di sektor maritim di negara-negara berkembang, serta menciptakan lingkungan yang memudahkan perempuan dikenali. Juga memperoleh kesempatan dalam mengembangkan karier di bidang administrasi kelautan, pelabuhan, dan lembaga pelatihan maritim,” ucap Helen Bunie, Principal Programme Assistant dari Technical Cooperation IMO pada pertemuan di sela-sela Sidang Majelis IMO ke-31 di London, Kamis (28/11/2019).

Helen menambahkan, pihaknya juga memfasilitasi keberadaan perempuan-perempuan profesional di asosiasi maritim, khususnya di negara-negara berkembang. Dia mencari tahu apa yang perlu dilakukan oleh IMO untuk turut berkontribusi dalam membantu terwujudnya kesetaraan gender di dunia maritim Indonesia.

Pada pertemuan tersebut, Kelly Irwin dari International Maritime Operation Team, UK Department of Transport mengungkapkan, pihaknya memiliki penawaran program bagi para perempuan di bidang keamanan laut dan pelabuhan, khususnya terkait dengan ISPS Code. “Kami menawarkan dukungan dalam bentuk training khusus,” katanya.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan, Umiyatun Hayati Triastuti mengatakan, Indonesia sangat mendukung pemberdayaan dan peningkatan peran perempuan di dunia maritim. Pihaknya pun menyambut baik penawaran dukungan dari UK Departement of Transport.

“Mungkin ke depan bisa kita bicarakan lebih lanjut dan mendetail tentang pelatihan tersebut. Mungkin dapat ditujukan untuk kadet ataupun instruktur perempuan,” tutur Umiyatun, seraya menyebut bahwa Indonesia memiliki asosiasi yang menaungi perempuan-perempuan yang bekerja di dunia maritim, yakni Woman in Maritime (WIMA) Indonesia.

WIMA Indonesia dibentuk pada bulan September 2015 di Jakarta dan memiliki hampir 100 orang anggota saat ini, juga cabang di Surabaya. “WIMA Indonesia acapkali terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan di sektor maritim. Tergabung pula dalam proyek-proyek IMO, seperti menjadi anggota dalam Taskforce Glofouling dan MEPSEAS Project,” ucap Umiyatun.

Foto: BKIP