Imbas Tiket Pesawat Mahal, Toko Oleh-oleh Sumbar Sepi
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumatera Barat Zirma Yusri mengatakan, sejak kenaikan harga tiket pesawat dan penerapan bagasi berbayar penerbangan antarprovinsi di Indonesia beberapa usaha oleh-oleh khas Sumatra Barat menjadi sepi pengunjung.
Zirman menegaskan, yang merasakan dampaknya tidak hanya toko-toko kecil, bahkan toko-toko besar bernasib sama.
Toko-toko besar yang selama ini sudah ikonik di Sumbar seperti kripik balado Christine Hakim dan kripik balado Shirley di Kota Padang serta Sanjai Ummi Aufa Hakim di Kota Bukittinggi juga mengalami hal serupa.
“Sepi. Jangankan toko-toko kecil, yang besar-besar saja mengeluh sepi. Karena pergerakan orang menuju Sumbar itu yang menurun,” kata Zirma, menukil Republika.co.id, Jum’at (22/2/2019).
Dinas Koperasi dan UMKM Sumatera Barat pun berupaya membantu promosi produk-produk lokal agar perekonomian masyarakat tidak menurun. Selain promosi mereka juga memfasilitasi penjualan di tempat-tempat yang biasanya ramai pengunjung.
Tapi upaya itu, sambung Zirma, tidak terlalu mempan karena kondisi sepi. Dia menyebutkan, selama ini penjualan produk-produk lokal Sumatera Barat lebih banyak kepada pendatang.
Zirman menerangkan, selain karena pendatang yang berkurang, penjualan produk lokal menurun karena tarif bagasi dan ongkos kargo yang juga mahal.
Biasanya banyak orang di Sumatera Barat berkirim oleh-oleh kepada teman-teman di daerah lain. Namun kini mereka tidak bisa mengirim dalam jumlah banyak.
Dia memandang, menurunnya usaha pedagang karena selama ini mereka membeli barang dari luar Sumatera Barat. Biasanya banyak pedagang sayur-sayuran yang membeli bahan dari Pulau Jawa dengan mengirimkan menggunakan pesawat terbang.
Sekarang bisnis seperti itu terhenti karena tidak sanggup menanggung beban ongkos. Mereka terpaksa mencari bahan dari dalam provinsi saja.
“Teman saya biasanya setiap malam menantikan pesawat terakhir datang menanti kiriman cabai dari Jawa. Sekarang dia tidak lagi membeli dari Jawa,” ungkapnya.
Dia berharap pemerintah pusat segera menemukan solusi agar tiket pesawat kembali terjangkau oleh masyarakat luas. Supaya perekonomian masyarakat di daearahnya kembali normal.
Related Post
More Stories
KNKT: Pelayaran Kapal Ikan Harus Segera Dibenahi, Cegah Kebakaran Kapal di Pelabuhan Perikanan
Ada 483 insiden kecelakaan kapal perikanan Indonesia pada kurun waktu 2018-2021. Demikian yang tercatat di Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)....
Garuda Mulai Mengembalikan Pesawat Bombardier CRJ-1000
Secara bertahap, Garuda Indonesia mulai mengembalikan pesawat Bombardier CRJ-1000, yang pernah dioperasikannya sejak tahun 2013. Hal ini merupakan bagian dari...
NC212i PTDI Terbang Ferry, Dipesan Thailand untuk Jadi Pesawat Rainmaking
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menyerahkan satu NC212i, yang dipesan Thailand untuk dioperasikan Department of Royal Rainmaking and Agricultural Aviation (DRRAA)....
AirNav Optimalkan Potensi Anak Muda Milenial sebagai Unggulan Pemberdayaan SDM
AirNav Indonesia memiliki mayoritas sumber daya manusia (SDM) berusia milenial. Agar potensi anak muda yang luar biasa ini lebih terekspos...
Usung New Smart Metropolis IKN, Menkominfo Jajaki Penerapan Teknologi Qualcomm
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, menjajaki penerapan teknologi Qualcomm, baik untuk smart new capital city di ibu...
Menkominfo Optimis Satelit HBS Beroperasi Komersial pada September 2023
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate optimis, jadwal peluncuran dan operasi komersial Hot Backup Satellite (HBS) berlangsung tepat...