Hindari Ruang Udara Pakistan, Singapore Airlines Berhenti di Tengah Perjalanan
Saat ini situasi keamanan udara di perbatasan India dan Pakistan semakin memanas. Dampak dari situasi ini, sejumlah maskapai dunia memutuskan mengalihkan rute dan sebagian lainnya menghentikan sementara operasional penerbangan mereka yang melewati zona merah tersebut. Singapore Airlines (SIA) pun terpaksa menghentikan penerbangan di tengah perjalanan untuk mempersiapkan penerbangan yang lebih panjang ke Eropa.
Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat pasca jet tempur F-16 Fighting Falcon Angkatan Udara Pekisyan (PAF) menembak jatuh pesawat tempur MiG-21 Bison Angkatan Udara India (IAF) di langit Kashmis, perbatasan kedua negara, Rabu (27/2/2019).
Menukil Straits Times, sebanyak tiga penerbangan SIA yang menuju London dan Frankfurt pada hari itu harus berhenti di tengah perjalanan untuk menghindari wilayah udara kedua negara. Tujuannya untuk mengisi bahan bakar karena maskapai akan menempuh rute yang lebih panjang untuk sampai ke tujuan. Pengisian bahan bakar dilakukan di Mumbai dan Dubai.
Setelah India dan Pakistan menutup beberapa wilayah udaranya, semua penerbangan SIA dari Singapura menuju Eropa melewati rute yang berbeda dari biasanya. Maskapai penerbangan berbiaya murah, Scoot, bahkan membatalkan penerbangannya yang menuju Amritsar di India utara.
“Kami telah diinformasikan tentang penutupan sejumlah ruang udara yang berpengaruh pada beberapa penerbangan kami,” kata juru bicara SIA.
Berdasarkan pemantauan dari situs pelacakan navigasi udara, FlightRadar24, pesawat melakukan penerbangan lebih jauh ke selatan di atas Laut Arab, Teluk Oman dan Teluk Persia untuk menghindari wilayah udara Pakistan.
Sementara laporan dari BBC menyebutkan, Thai Airways mengambil langkah untuk membatalkan seluruh penerbangan tujuan Eropa.
“Dengan menutup wilayah udara, setiap penerbangan dari Thailand ke Eropa turut terdampak,” kata presiden Thai Airways, Sumeth Damrongchaitham.
Selain itu, sejumlah penerbangan komersial menuju Pakistan termasuk Emirates, Etihad, Gulf Air, dan Qatar Airways juga menunda penerbangan mereka. Sedangkan British Airways memilih untuk mengalihkan rute penerbangan.
Konflik India dan Pakistan kembali meletus karena dipicu oleh aksi bom bunuh diri di wilayah Kashmir beberapa waktu lalu. Akibat kejadian ini, setidaknya 40 polisi paramiliter India tewas.
Related Post
More Stories
ASDP Prediksi Raih Laba Rp541Miliar Tahun 2022
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) optimis dapat mempertahankan kinerja keuangan positif perusahaan hingga akhir tahun 2022. Setelah berhasil mengantongi laba...
KNKT: Pelayaran Kapal Ikan Harus Segera Dibenahi, Cegah Kebakaran Kapal di Pelabuhan Perikanan
Ada 483 insiden kecelakaan kapal perikanan Indonesia pada kurun waktu 2018-2021. Demikian yang tercatat di Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)....
Garuda Mulai Mengembalikan Pesawat Bombardier CRJ-1000
Secara bertahap, Garuda Indonesia mulai mengembalikan pesawat Bombardier CRJ-1000, yang pernah dioperasikannya sejak tahun 2013. Hal ini merupakan bagian dari...
NC212i PTDI Terbang Ferry, Dipesan Thailand untuk Jadi Pesawat Rainmaking
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menyerahkan satu NC212i, yang dipesan Thailand untuk dioperasikan Department of Royal Rainmaking and Agricultural Aviation (DRRAA)....
AirNav Optimalkan Potensi Anak Muda Milenial sebagai Unggulan Pemberdayaan SDM
AirNav Indonesia memiliki mayoritas sumber daya manusia (SDM) berusia milenial. Agar potensi anak muda yang luar biasa ini lebih terekspos...
Usung New Smart Metropolis IKN, Menkominfo Jajaki Penerapan Teknologi Qualcomm
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, menjajaki penerapan teknologi Qualcomm, baik untuk smart new capital city di ibu...