Dirjen Perhubungan Udara, Polana B Pramesti menyetujui langkah Airnav Indonesia untuk mengalihkan sementara penerbangan rute Jakarta-Surabaya (CGK-SUB) lebih ke arah utara Laut Jawa. Langkah ini dilakukan dengan alasan keselamatan penerbangan, karena untuk menghindari balon udara liar pada ketinggian lintas pesawat di angkasa.
“Kami menyetujui pengalihan penerbangan rute Jakarta – Surabaya dengan melewati airways W-18 -ABILO -RUPKA- SBY atau apabila diperlukan W-18 -ABILO -RUPKA- KOLOT -SBY. Di lintasan tersebut dilaporkan aman dari adanya balon udara yang berukuran besar sehingga keselamatan penerbangan lebih terjamin dibanding melewati lintasan di sisi utara Pulau Jawa,” terang Polana, Sabtu (8/6/2019).
Polana memaparkan, pengalihan lintasan rute tersebut sudah melalui kajian yang matang dan koordinasi yang baik antara Kantor Airnav Cabang JATSC, MATSC dan Surabaya. Namun demikian, dia juga memaklumi jika lintasan tersebut agak lebih panjang sehingga membuat perjalanan sedikit lebih lama.
“Kami mohon maaf kepada penumpang dan maskapai karena waktu perjalanan sedikit lebih lama. Namun ini harus kami lakukan demi keselamatan penerbangan,” ungkapnya.
Polana memastikan bahwa pengubahan lintasan rute tersebut bersifat sementara sampai lintasan penerbangan yang biasa digunakan kembali dinyatakan bebas dari bahaya balon udara berukuran besar.
“Semoga saja dalam waktu tidak terlalu lama semua bisa kembali normal seperti biasa,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto menyebutkan bahwa pihaknya mengalihkan rute penerbangan karena banyaknya laporan pilot bertemu balon udara di ketinggian terbang pesawat.
“Memang, laporan pilot dari hari pertama lebaran sampai saat ini terus menurun. Namun dengan alasan keselamatan, kami mengalihkan rute. Memang bagi maskapai dan penumpang ini merugikan karena jarak tempuh lebih jauh dan bahan bakar tentu lebih boros,” jelas Novie.