Setahun setelah peletakan batu pertama oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Juni 2017, pembangunan heliport di Bandara Internasional Soekarno-Hatta baru akan dilaksanakan Juni 2018 ini. “Iya insyaa Allah, Juni sudah mulai konstruksi,” ujar Denon Prawiraatmadja, Direktur Utama PT Whitesky Aviation, di Jakarta, Rabu (30/5/2018).
PT Whitesky Aviation merupakan operator yang akan mengoperasikan heliport tersebut. Awalnya, Whitesky menargetkan pembangunannya akan rampung pada tahun 2018 dan akan langsung beroperasi. Operasional heliport ini akan beriringan dengan keberadaan kereta bandara, skytrain, dan moda transportasi bandara lainnya.
Namun sampai Maret 2018 karena masih belum mulai dibangun, Denon pun mempertanyakannya. Padahal pada 13 Oktober 2017 sudah dilakukan pula penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pelaksanaan percepatan rencana kerja sama pengusahaan bandara helikopter tersebut, antara PT Angkasa Pura (AP) II dengan Whitesky.
Untuk melaksanakan kerja sama yang saling menguntungkan itu, kedua belah pihak akan melaksanakan tanggung jawab masing-masing. Tanggung jawab itu meliputi penyusunan rencana bisnis dalam bentuk studi kelayakan yang menyeluruh, baik dari aspek finansial, teknis, komersial, hukum, maupun aspek terkait lain yang dipandang relevan. Hal lainnya adalah mengoordinasikannya terkait proses perencanaan, perizinan, dan pelaksanaan pengusahaan heliport di bandara dengan instansi terkait.
Belum terlaksananya pembangunan heliport tersebut, kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, karena ada yang perlu dikoreksi dalam master plan pembangunannya. ” Ada sedikit yang perlu disesuaikan dan dikoreksi, tapi Juni nanti sudah bisa dibangun,” ucapnya di Jakarta, pertengahan April 2018.
Bandara khusus helikopter ini akan menempati lahan sekitar 2,8 hektare. Lokasinya di jalan Parimeter Selatan, Neglasari, atau masih di sekitar area Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pembangunan heliport ini menjadi salah satu pembangunan moda transportasi perkotaan, terutama moda transportasi pendukung dari dan menuju Bandara Internasionak Soekarno-Hatta.
“Sebagai operator dari layanan helicopter retail, kami berkomitmen untuk menjadikan helikopter sebagai bagian dari pengembangan moda transportasi perkotaan di Indonesia,” tutur Denon.
Diungkapkan Denon, heliport tersebut akan menjadi terminal utama Helicity yang akan melayani penumpang airline di Soekarno-Hatta. Penumpang yang akan ke Jakarta atau kota-kota di sekitarnya dan sebaliknya punya pilihan transportasi yang cepat, yakni menggunakan helikopter. Heliport juga akan digunakan untuk evakuasi medis, baik dari luar kota menuju rumah sakit di Jakarta dan sekitarnya maupun ke luar negeri menggunakan maskapai penerbangan.
Heliport tersebut akan menjadi yang pertama di Indonesia dengan fasilitas yang lengkap untuk bandara helikopter. Fasilitas yang akan dibangun, antara lain, sejumlah helipad, shooting point, hanggar khusus helikopter, kawasan kantor, juga fasilitas beserta personel untuk evakuasi medis.
“Mudah-mudahan tahun 2019 sudah rampung karena tergantung IMB (izin mendirikan bangunan)-nya juga,” ujar Denon.