Helikopter Terbang Malam
Assalamualaikum semua …
Helikopter terbang malam boleh saja asal menggunakan instrumen atau IFR (Instrument Flight Rule). Kalau menggunakan visual atau VFR (Visual Flight Rule), belum diperkenankan mengacu pada Civil Aviation Safety Regulation (CASR) 91.
Jika ada izin dari regulator, diperbolehkan pula terbang malam menggunakan visual. Namun ada syaratnya, yaitu pilotnya memiliki instrument rating, pada helikopter itu ada fasilitas instrumen, dan helikopternya bermesin ganda. Begitu kata Direktur Navigasi Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara Elfi Amir (Tevi).
Hal itulah yang akan dibahas bersama Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) untuk merevisi CASR 91. Menurut Tevi, yang terpenting adalah ada fasilitas navigasinya di darat (ground). Pihaknya nanti akan membikin pemetaannya dalam suatu koridor penerbangan untuk helikopter.
Koridor itu, sesuai tuntutannya, akan dibuat terlebih dulu di Jakarta dan utara Jawa. Pada tahun 2019, aturan dan fasilitasnya diharapkan bisa selesai dan diimplementasikan.
Aturan tersebut dibuat demi menjamin keselamatan penerbangan. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun terus mengingatkan bahwa pihaknya akan lebih meningkatkan aspek keselamatan dari operasional helikopter. Dengan adanya aturan yang masih dalam kajian itu, helikopter tidak hanya dapat beroperasi siang tapi juga malam.
Ketua Umum Asosiasi Pilot Helikopter Indonesia (APHI) Capt Imanuddin Yunus memang berharap dan terus berupaya agar potensi helikopter itu digunakan maksimal. Di samping bisa dioperasikan untuk berbagai tujuan, misi, dan fungsi, helikopter bisa terbang pagi siang sore malam, juga bisa dengan VFR atau IFR.
“Saya juga ingin mengubah paradigma masyarakat terhadap helikopter. Terbang dengan helikopter itu mahal? Tidak juga, tapi terjangkau sesuai dengan kebutuhannya. Terbang dengan helikopter itu tidak safe? Tidak. Helikopter juga bisa gliding. Kalau mesin mati, tidak jatuh seperti batu tapi bisa gliding,” papar Yunus pada pembukaan Rotary Wing Indonesia Conference 2018 di Jakarta, tadi (26/9/2018) pagi.
Pilot helikopter yang penuh perhatian dan juga terus memperjuangkan agar helikopter bisa terbang malam dengan visual itu, salah satunya adalah almarhum Capt A Toos Sanitioso. Belasan tahun diperjuangkan, akhirnya bakal diimplementasikan. Waktu memang memegang peran, kapan sesuatu yang diharapkan itu bakal terealisasi atau terwujud.
Related Post
More Stories
Formula E: Mercedes-EQ Masih Pimpin Posisi Team Championship Standings
Tim Formula E Mercedes-EQ mendapatkan poin penting dalam ronde kesembilan balapan perdana ABB FIA Formula E World Championship di Indonesia....
Eh, Ini Lo Kota-kota yang Diterbangi Super Air Jet
Sudah dengarkan kalau di Indonesia ada airline yang namanya SUPER AIR JET? Beroperasi sejak pertengahan tahun lalu, Super Air Jet...
Top Gun: Maverick. Obat Kangen Pencinta Tomcat
Tomcat mungkin sudah pensiun, tapi bagi banyak penikmat film, pesawat ini menjadi penanda hadirnya sebuah film legendaris; Top Gun. Film...
At Perihelion, Earth Reaches Its Closest Point To The Sun
Earth is at its closest to the sun Tuesday (Jan. 4) in its 365.25-day journey. This milestone, called perihelion, coincidentally...
Lulusan Termuda, Gadis Ini Punya Impian Jadi Ahli Roket
Mungkin bisa dibilang gadis ini adalah “Child Prodigy” atau anak ajaib. Betapa tidak, menginjak usia 15 tahun gadis ini telah
Singapore Airlines Unveils First Retail Brands To Sell Unique Products
Fifteen Singapore-based retail brands will be among the first in the world to sell a wide range of unique products...