IndoAviation – Hari kedua diperdagangkan kembali di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah masa suspensi lewat, saham Garuda Indonesia (GIAA) anjlok sampai titik terendah di Rp188 per lembar saham.
Pada sesi pertama, Rabu 4 Desember 2023, GIAA terpantau turun hingga 6,93 persen.
Saat hari pembukaan suspensi, GIAA sempat terbang hingga 9 persen dari harga pembukaan Rp204, walau akhirnya ditutup pada posisi minus.
Hari kedua dipergadangkan, GIAA dibuka pada Rp194, dan langsung anjlok ke Rp188, dan menyentuh batas auto reject bawah (ARB).
BEI sebelumnya mensuspen saham GIAA sejak 18 Juni 2021. Hal itu dilakukan sebagai akibat penundaan pembayaran sukuk global oleh Garuda.
Setelah melewati masa PKPU dan restrukturisasi kinerja usaha selesai, Garuda Indonesia mengajukan permohonan kepada BEI untuk pencabutan suspensi perdagangan.
Restrukturisasi usaha antara lain ditandai dengan diterbitkannya surat utang baru dan sukuk baru pada tanggal 28 dan 29 Desember 2022 sebagai rangkaian akhir dari aksi korporasi strategis yang dilaksanakan Garuda Indonesia.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, kemarin mengatakan, dibukanya suspensi saham Garuda pada awal tahun kinerja 2023 ini menjadi outlook positif atas langkah Garuda Indonesia untuk mengakselerasikan penguatan fundamental kinerja perusahaan.
“Dengan landasan kinerja usaha yang semakin solid yang turut didukung oleh cost structure yang semakin lean dan adaptif pasca restrukturisasi, kami optimistis Garuda dapat memaksimalkan momentum kebangkitan kinerja usaha yang salah satunya akan kami perkuat melalui peluang pertumbuhan penumpang yang terus menunjukan potensi menjanjikan di tahun 2023 ini,” kata Irfan Setiaputra.
Sejalan dengan pencabutan suspensi sahamnya, Garuda Indonesia memproyeksikan akan memaksimalkan sejumlah outlook rencana strategis korporasi, di antaranya melalui penambahan kapasitas alat produksi, dimana pada tahun 2023 ini, Garuda menargetkan dapat mengoperasikan sedikitnya 66 pesawat.
Sayangnya, setelah kemarin saham sempat terbang tinggi, hari kedua saham GIAA mendarat di titik terendahnya. Rupanya, hari kemarin, setelah melihat saham GIAA terbang, banyak investor langsung melepas sahamnya, dan berujung anjloknya saham Garuda ke titik terendahnya hari ini.