Maskapai penerbangan komersial terbesar asal Jerman, Lufthansa membukukan kerugian di kuartal I tahun 2019. Maskapai mengeluhkan biaya bahan bakar atau avtur yang mengalalmi kenaikan.
Diwartakan CNBC, Selasa (16/4/2019), dalam sebuah pernyataan, pihak maskapai menjelaskan bahwa perusahaan alami kerugian sebesar €336juta atau setara Rp5triliun (kurs Rp15.000). Padahal maskapai mencetak laba €52juta atau setara dengan Rp7,8 miliarpada periode yang sama tahun lalu.
Luthfansa terpukul oleh kenaikan biaya bahan bakar yang menyentuh €202juta atau setara Rp3triliun. Padahal, sebelumnya maskapai mendapat keuntungan dari hilangnya kapasitas menyusul bangkrutnya Air Berlin.
Namun demikian, pihak Luthfansa mengaku masih optimistis dan memperkirakan pendapatan mereka akan meningkat di kuartal II-2019 secara year-on-year dari tahun sebelumnya.
Hingga Selasa pagi, saham maskapai masih melemah 5,5%. Meski demikian, Lufthansa mengatakan pihaknya masih mengharapkan dapat membukukan margin laba operasi yang bisa meningkat 6,5-8,0% sepanjang 2019.